Pembangunan IKN Tetap Lanjut di 2025, Dananya dari Anggaran Infrastruktur Rp400,3 Triliun
Jokowi pernah menyampaikan investasi yang sudah masuk untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebesar Rp56,2 triliun, di luar dari APBN.
Presiden Joko Widodo memastikan anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tetap berlanjut di tahun 2025. Dalam pidato nota keuangan RAPBN 2025, anggaran untuk IKN akan dimasukan ke dalam anggaran infrastruktur yang dialokasikan sebesar Rp400,3 triliun.
Total anggaran tersebut, sebut Jokowi, selain untuk pembangunan IKN juga akan dimanfaatkan untuk pembangunan berbagai jenis infrastruktur, termasuk pendidikan, kesehatan, konektivitas, serta pangan dan energi.
- Di Luar APBN, Jokowi Ungkap Anggaran Pembangunan di IKN Tembus Rp56,2 Triliun
- Dana APBN Terpakai untuk Pembangunan Ibu Kota Nusantara Baru Rp4,8 Triliun dari Target Rp39,8 Triliun
- IKN Habiskan Rp68,59 T Duit APBN untuk 89 Paket, Ini Rinciannya
- Dana untuk Pembangunan IKN Nusantara di APBN 2024 Naik Jadi Rp40 Triliun, Untuk Apa Saja?
"Pembangunan infrastruktur dianggarkan sebesar Rp400,3 triliun. Anggaran tersebut terutama untuk infrastruktur pendidikan dan kesehatan, infrastruktur konektivitas, infrastruktur pangan dan energi, serta keberlanjutan pembangunan IKN," kata Jokowi, Jumat (16/8).
Sebelumnya Jokowi menyampaikan investasi yang sudah masuk untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebesar Rp56,2 triliun. Angka tersebut di luar anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Per hari ini perlu juga saya sampaikan bahwa di luar anggaran dari APBN, investasi yang masuk sudah Rp56,2 triliun rupiah,” ujar Jokowi dalam sidang kabinet paripurna perdana di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Senin (12/8).
Jumlah investor di IKN
Jokowi juga memaparkan sudah ada 55 investor yang melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama. Dari sektor pendidikan terdapat 6 investor, dari sektor kesehatan terdapat 3 investor, ritel dan logistik terdapat 10 investor.
Selain itu, dari sektor perhotelan terdapat 8 investor yang sudah melakukan peletakan batu pertama. Kemudian di sektor energi dan transportasi terdapat 2 investor. Lalu kantor dan perbankan terdapat 14 investor, hunian dan area hijau terdapat 9 investor, serta media dan teknologi terdapat 3 investor.
"Ekonomi yang akan dikembangkan di Ibu Kota Nusantara juga ekonomi hijau, ekonomi digital yang akan mengiringi pemerintahan di Ibu Kota Nusantara. Sekali lagi, ekonomi hijau, ekonomi digital, data center, financial center, dan yang lain-lainnya," ucap Jokowi.