Pembangunan Infrastruktur RI Tak Boleh Berhenti Jika Ingin Jadi Negara Maju
Pengamat Ekonomi Syarkawi Rauf mengatakan, memang selama kepemimpinan Jokowi, anggaran pembangunan infrastruktur membengkak. Menurutnya, hal itu sudah benar, karena daya saing infrastruktur ini merupakan modal awal untuk menjadikan Indoensia negara maju.
Indonesia memiliki cita-cita untuk bisa menjadi negara maju di 2035. Hal ini yang juga menjadi alasan Presiden Jokowi menggenjot pembangunan infrastruktur di masa kepemimpinannya selama ini.
Pengamat Ekonomi Syarkawi Rauf mengatakan, memang selama kepemimpinan Jokowi, anggaran pembangunan infrastruktur membengkak. Menurutnya, hal itu sudah benar, karena daya saing infrastruktur ini merupakan modal awal untuk menjadikan Indoensia negara maju.
-
Bagaimana Pramono Anung berencana untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Jakarta? "Itulah yang kita perbaiki, jadi kita memperbaiki dari hal kecil, yang baik-baik yang sudah dilakukan oleh para gubernur. Jadi tujuan saya adalah mempersatukan peninggalan para gubernur yang baik-baik ini," ucap dia.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
-
Bagaimana Jakarta mendorong investor untuk menanamkan modal di proyek-proyek potensial? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Siapa yang Pramono Anung puji terkait pembangunan jalur sepeda di Jakarta? Pramono menyanjung jalur sepeda yang dibangun pada era kepimpinan Anies Baswedan. Namun, kata dia, masih perlu disempurnakan karena belum sepenuhnya dirasakan pengguna sepeda. Terlebih, juga tak sedikit pemotor yang menggunakan jalur sepeda. "Sebenarnya bagus, tapi belum tuntas. Nah yang begitu dibenahi," ucap dia.
"Kalau bicara sampai kapan pembangunan infrastruktur besar-besaran ini akan berakhir, tidak boleh ada akhirnya, terus bangun. Karena ekonomi timbuh kebutuhan infrastruktur juga akan terus berkembang," ucap dia di Kahmi Centre, Jakarta, Kamis (14/2).
Dia mencontohkan seperti yang dialami Jepang. Pada 2013 Jepang memiliki pemimpin baru yaitu Sinzo Abe. Saat itu Jepang tengah mengalami perlambatan ekonomi. Padahal Jepang sudah menjadi salah satu negara maju di dunia ini. Berbagai infrastruktur memadahi juga sudah tersedia di Jepang.
Namun saat Abe memimpin, dirinya membuat kebijakan dengan kembali membangun infrastruktur besar besaran hingga dinamakan pembangunan infrastruktur generasi ke dua. Hasilnya ekonomi Jepang kembali positif.
Di sisi lain, Syarkawi juga melihat seiring sebuah negara memiliki pertumbuhan ekonomi yang terus membaik, kebutuhan akan infrastruktur yang lebih modern selalu dibutuhkan. "Soal kereta misalnya, dulu kereta kecepatan 90 km per jam, sekarang ada kereta cepat, makanya dibangun lagi. Jadi pembanunan infrastruktur ini tidak ada ujungnya," pungkas dia.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kekurangan Anggaran PUPR Bangun Infrastruktur Capai Rp 402 Triliun
Meninjau Progres Pembangunan Proyek LRT Jabodebek
Said Didu: Pembangunan Infrastruktur Era Jokowi Banyak yang Tak Konsisten
Tak Hanya Capaian, Jokowi Diminta Jelaskan Manfaat Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan Infrastruktur Jokowi Dikritik Tak Diimbangi Pembangunan Wilayah