Pembentukan Industri Baterai RI Ditaksir Telan Investasi Rp 177 Triliun
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membentuk perusahaan holding bernama Indonesia Battery. Perusahaan ini menelan biaya investasi sebanyak USD 12 miliar atau setara Rp 177,1 triliun (asumsi Rp 14.760 per USD), untuk mengolah nikel dari hulu ke hilir.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membentuk perusahaan holding bernama Indonesia Battery. Perusahaan ini menelan biaya investasi sebanyak USD 12 miliar atau setara Rp 177,1 triliun (asumsi Rp 14.760 per USD) untuk mengolah nikel dari hulu ke hilir.
"Kalau dari Pak Menteri (BUMN) USD 12 miliar karena (produk) turunannya lebih jauh," kata Direktur Utama MIND ID, Orias Petrus Moedak, di Jakarta, Kamis (15/10).
-
Kapan KNILM melakukan penerbangan perdana? Hari bersejarah itu terjadi pada tanggal 1 November 1928. Saat itu KNILM terbang perdana dari Bandara Andir, Bandung menuju Surabaya.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Bagaimana BUMN mendorong kebangkitan pariwisata di Indonesia melalui KEK Sanur? Dirinya menambahkan, KEK Sanur menjadi tonggak sejarah dan milestone bagi destinasi wisata berkelanjutan bertaraf internasional yang dapat mendorong kebangkitan ekosistem pariwisata dan perekonomian di Indonesia.
-
Dari mana KNILM memulai penerbangan perdananya? Hari bersejarah itu terjadi pada tanggal 1 November 1928. Saat itu KNILM terbang perdana dari Bandara Andir, Bandung menuju Surabaya.
-
Bagaimana Kementerian BUMN meningkatkan daya saing BUMN? Fungsi Kementerian BUMN Perumusan dan penetapan kebijakan sekaligus koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, di bidang pengembangan usaha, inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan, restrukturisasi, pengelolaan hukum dan peraturan perundang-undangan, manajemen sumber daya manusia, teknologi dan informasi, keuangan dan manajemen risiko BUMN.
Tiga perusahaan dalam holding ini yakni PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero). Pendanaan perusahaan holding ini berasal dari dua perusahaan asing yakni Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari Tiongkok dan LG Chem Ltd asal Korea.
Dua perusahaan ini dikenal sebagai produsen electric vehicle (EV) battery atau baterai untuk kendaraan listrik terbesar dunia. Nilai proyek ini, kata Orias, akan lebih besar jika ada perusahaan lain yang bergabung sebagai pihak ketiga.
"Kalau ada mitra ketiga masuk, investasinya bisa sampai USD 20 miliar," kata dia.
Namun, sejauh ini jumlah perhitungannya masih di angka USD 12 miliar untuk industri pengolahan nikel dari hulu ke hilir. "Sekarang perhitungannya USD 12 miliar dari hulu ke hilir," sambungnya.
Antam Garap Hulu, Pertamina dan PLN Hilir
Nantinya, Antam akan mengerjakan pasokan baterai di hulu. Sementara, Pertamina dan PLN akan mengerjakan di sektor hilir.
Bos MIND ID ini mengaku sempat menyinggung tentang kerjasama pihaknya dengan PLN dan Pertamina. Dia menginginkan permodalan holding sama rata.
"Saya sempat singgung kerja sama PLN dan Pertamina, kita akan ikut di dalam holding itu sama rata," kata dia.
Rencananya, di hulu nanti ada Antam dan mitra dari luar negeri yang mengelola nikel. Lalu di hilir akan menjadi bagian Pertamina untuk lakukan investasi dengan holding atau mitra luar. Hal yang sama juga dilakukan PLN.
"Idealnya sahamnya satu per tiga di holding, lalu di hilir kombinasi masing-masing, jadi Antam saya minta ikut," kata Orias mengakhiri.
(mdk/bim)