Pemerintah Bakal Perluas Tano Ponggol Jadi seperti Terusan Suez
Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jarot Widyoko mengatakan, dengan adanya pelebaran dan Jembatan Tano Ponggol diharapkan akan menjadi ikon baru di salah satu kawasan strategis pariwisata nasional tersebut.
Kawasan pariwisata Danau Toba akan menambah lagi daya tariknya dengan adanya program pelebaran Tano Ponggol, sehingga nantinya akan tercipta ruas keluar masuk kapal wisata yang juga mirip seperti Terusan Suez di Mesir.
Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jarot Widyoko mengatakan, dengan adanya pelebaran dan Jembatan Tano Ponggol diharapkan akan menjadi ikon baru di salah satu kawasan strategis pariwisata nasional tersebut, maka perekonomian daerah tersebut bakal berkembang.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Bagaimana Kementerian PPN/Bappenas berperan dalam pengendalian pembangunan? Dalam hal ini, Kementerian PPN/Bappenas mengambil bagian dalam pengendalian pembangunan yang menjamin tercapainya hasil pembangunan (outcome), serta pendampingan juga penguatan terhadap K/L dan pemerintah daerah terkait dengan pencapaian proyek strategis nasional.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Bagaimana Kementerian PUPR mengukur keberhasilan pembangunan jalan tol? "Dengan adanya jalan tol baru yang dioperasikan telah berhasil mengurangi waktu perjalanan dengan sangat signifikan," kata Basuki dalam cara Sewindu PSN: Sustainable Infrastrukture towards Indonesia Emas 2045, di Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2023).
"Alur pelebaran dan pendalaman ini adalah sepanjang 1,2 kilometer. Jadi ini kalau saya membayangkannya seperti Terusan Suez," kata Jarot di Samosir, Sumatera Utara, dikutip Antara, Rabu (31/7).
Dia menjelaskan, terusan di Tano Ponggol akan menghubungkan Danau Toba sehingga nantinya kapal wisata akan bisa mengelilinginya. Saat ini progres pelebaran alur Tano Ponggol dari sekitar 25 meter menjadi 80 meter ini, progresnya sudah sekitar 74 persen.
Alur Tano Ponggol sepanjang 1,2 kilometer itu juga akan ditambah kedalamannya dari 3 meter menjadi 8 meter. Kontrak pekerjaannya dimulai Desember 2017 dan akan selesai Desember 2019 dengan anggaran mencapai Rp313 miliar.
Selain itu pada sisi kiri dan kanan alur Tano Ponggol nantinya akan menggunakan steel sheet pile untuk menjaga kekuatan tanggul. Setelah dilakukan pelebaran, pada sisi kiri dan kanan juga akan dibangun jalur pedestrian sebagai bagian dari penataan kawasan sekaligus dukungan objek wisata di Danau Toba.
Kepala BBPJN II Medan Sumatera Utara Ditjem Bina Marga Selamet Rasidi mengatakan, dengan adanya pelebaran alur ini, secara otomatis perlu dilakukan penyesuaian desain Jembatan Tano Ponggol agar kapal pesiar dapat lewat di bawah jembatan.
Menurut Selamet, desain jembatan tersebut juga akan mengadopsi kearifan lokal adat Batak. Diperkirakan, biaya yang dibutuhkan untuk perluasan ini sekitar Rp287 miliar dan diharapkan konstruksi dapat dilaksanakan pada tahun 2020-2021.
"Perkiraan ketinggian ideal jembatan yang sudah kita hitung adalah sekitar 8-9 meter dengan panjang total jembatan mencapai 1 kilometer, yang terdiri dari jembatan utama sepanjang 235 meter dan sisanya merupakan jembatan pendekat, dan oprit," ujarnya.
Baca juga:
Kemenhub Tawarkan 2 Skema Kerja Sama Swasta Pembangunan Terminal Bus
Proyek Infrastruktur KPBU Kemenhub Dilirik Investor Lokal Hingga Jepang
Kemenhub Tawarkan Proyek Infrastruktur KPBU Mulai Terminal Hingga Pelabuhan
5 Fakta Kalimantan Jadi Ibu Kota Baru, Pemindahan PNS Hingga Harga Tanah Naik
Menengok Penyebab Bandara Kertajati Sepi Penumpang
Asosiasi Keluhkan Banyaknya Regulasi Hambat Pembangunan PLTS