Pemerintah Berencana Buka Jalur Pariwisata Ke China, Korsel, Jepang dan Australia
Pemerintah berencana meniru konsep travel bubble yang dilakukan beberapa negara di dunia. Travel bubble merupakan konsep zonasi yang memperbolehkan orang bepergian secara bebas dengan syarat tidak keluar dari batas yang telah ditetapkan.
Pemerintah berencana meniru konsep travel bubble yang dilakukan beberapa negara di dunia. Travel bubble merupakan konsep zonasi yang memperbolehkan orang bepergian secara bebas dengan syarat tidak keluar dari batas yang telah ditetapkan.
Rencananya, Indonesia akan membuka travel bubble ke empat negara yakni China, Korea Selatan, Jepang dan Australia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
"Saat ini kami sedang merancang travel bubble untuk 4 negara yaitu RRT, Korea Selatan, Jepang dan Australia," kata Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Odo RM Manuhutu dalam Konferensi Pers Virtual Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat (12/6).
Tingginya jumlah turis mancanegara asal negara tersebut menjadi alasan pemerintah menunjuk empat negara tersebut. Selain itu, Indonesia juga memiliki kepentingan bisnis dengan negara-negara itu. Salah satunya menyangkut investasi di Indonesia.
Odo mengatakan rencana ini sudah dibahas pemerintah dalam rapat terbatas pada 28 Mei 2020 lalu. Tentunya, pembukaan travel bubble ini tetap mengedepankan protokol kesehatan di bidang pariwisata yang juga sedang dalam pembahasan di Kementerian Kesehatan.
Buka Penerbangan Langsung
Pada rapat terbatas tersebut juga dibahas rencana Indonesia untuk membuka jalur penerbangan tanpa transit. "Dalam travel bubble ini kita akan pakai aplikasi dan kita langsung direct flight dari Seoul langsung ke Bali misalnya," kata Odo.
Cara ini kata Odo meminimalisir resiko penularan virus corona dalam perjalanan. Sebab saat ini banyak orang menghindari transit terlalu lama dalam penerbangan.
"Transit yang terlalu lama beresiko terjadi transmisi (virus), makanya kita mau hindari transit yang lama," Odo menjelaskan.
Empat negara ini akan menjadi prototipe untuk evaluasi pembukaan pariwisata lintas negara. Harapannya, dalam perjalanan akan terlihat kelebihan dan kekurangan dari sistem ini.
Travel Bubble Target Diberlakukan November
Konsep travel bubble bakal dipakai pemerintah untuk membangkitkan sektor pariwisata yang kini mati suri. Namun siapa sangka, travel bubble ini semula diperuntukkan bagi pelaku bisnis yang kerap wara-wiri dari satu tempat ke tempat lainnya.
"Ini memang tren awalnya untuk yang melakukan bepergian dalam rangka bisnis seperti pengusaha," kata Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Odo RM Manuhutu dalam Konferensi Pers Virtual Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat (12/6).
Odo melanjutkan pada perkembangannya travel bubble bisa juga dibuka untuk sektor pariwisata. Kedatangan para pelaku bisnis ini juga bisa menumbuhkan kepercayaan publik dalam memastikan suatu wilayah aman dikunjungi. "Setelah pengusaha yang datang, itu akan mendorong wisatawan untuk datang," kata Odo.
Saat ini Pemerintah Indonesia sedang membahas berbagai kriteria untuk pembukaan jalur travel bubble. Salah satunya penentuan pembukaan destinasi wisata yang bisa dibuka untuk turis mancanegara.
Dalam menentukan wilayah tersebut, pemerintah menggunakan data ilmiah sebagai dasarnya. Hal yang paling utama yakni perkembangan pertumbuhan kasus baru di wilayah yang menjadi destinasi wisata.
Wilayah dengan rasio tingkat pertumbuhan kasus baru di bawah 1 menjadi salah satu syarat utama. Bukan hanya satu hari, melainkan dalam jangka waktu tertentu misalnya satu minggu sampai satu bulan.
Odo mengklaim, sudah banyak permintaan pembukaan jalur wisata lintas negara ini. Namun untuk mewujudkannya perlu mempersiapkan berbagai aspek.
Bila kondisi ini penanganan pandemi di Indonesia semakin baik, diperkirakan konsep travel bubble bisa dilaksanakan pada akhir bulan November. "Tergantung situasi masing-masing daerah, kalau Bali,Jakarta atau daerah lain cepat mengatasi pandemi ini akan memberikan insentif yang bagus," kata Odo.
(mdk/bim)