Pemerintah Diminta Bikin SPBU Khusus Agar BBM Subsidi Tepat Sasaran
Pemerintah diharapkan dapat membuat model pengelolaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi secara khusus agar bisa lebih tepat sasaran. Mengingat, penyaluran BBM subsidi belum tepat sasaran, bahkan sebagian besar masih dinikmati orang kaya.
Pemerintah diharapkan dapat membuat model pengelolaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi secara khusus agar bisa lebih tepat sasaran. Mengingat, penyaluran BBM subsidi belum tepat sasaran, bahkan sebagian besar masih dinikmati orang kaya.
"Pemerintah harus menarik seluruh bbm bersubsidi di SPBU dan membuat SPBU Khusus BBM bersubsidi agar penyalahgunaan dan kebocoran anggaran BBM bersubsidi dapat terselesaikan dan tepat sasaran," kata Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama di Jakarta, Rabu (9/11).
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Kapan Pertamina Patra Niaga menjalankan program Subsidi Tepat untuk JBT Solar? Subsidi Tepat JBT Solar sudah diuji coba sejak tahun 2022 dan berjalan secara nasional di 514 Kota dan Kabupaten untuk penggunaan QR Code pada Bulan Juli 2023 lalu. Sepanjang tahun 2023, hampir 14 juta KL transaksi Solar sudah tercatat secara digital.
-
Siapa yang akan menentukan kriteria pengguna BBM Pertalite dan Solar Subsidi? Rencananya, kriteria pengguna BBM Pertalite dan Solar Subsidi akan ditentukan berdasarkan Cubicle Centimeter (CC).
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
-
Bagaimana cara Pertamina memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran? ia menambahkan, Pertamina Patra Niaga terus mendukung upaya pemerintah agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. Dengan cara melakukan pendataan pengguna BBM Subsidi melalui pendaftaran QR Code pada laman www.subsiditepat.mypertamina.id.
Dia menjelaskan, pihak industri yang paling banyak menikmati subsidi BBM dibanding rumah tangga miskin. Menurut catatanya, sebanyak 89 persen solar dinikmati dunia usaha, sedangkan 11 persen lainnya dinikmati oleh rumah tangga.
"Dari data total segmen rumah tangga, ternyata 95 persen (BBM subsidi) dinikmati rumah tangga mampu dan hanya 5 persen yang dinikmati rumah tangga miskin (petani dan nelayan)," jelasnya.
Sementara untuk pertalite sebaliknya, 14 persen dinikmati dunia usaha dan sebagian besar dinikmati oleh rumah tangga yakni 86 persen. "Dari segmen rumah tangga, sebanyak 80% dinikmati rumah tangga mampu dan hanya 20% yang dinikmati rumah tangga miskin. Dengan demikian, kurang lebih 80% subsidi BBM 'dirampok' oleh golongan yang tidak berhak," katanya.
Terlebih lagi, kuota BBM subsidi jenis pertalite yang stoknya terbatas. Kuota penyaluran Pertalite mencapai 23,05 juta KL pada 2022 dan Kuota ini diprediksi oleh Kemenkeu RI akan habis pada akhir 2022.
Sementara itu, untuk Solar, kuotanya sebesar 15,10 juta KL pada tahun ini. Adapun, proyeksi konsumsi solar sebanyak 17,44 juta KL atau 115% dari total kuota dan akan habis pada akhir 2022", jelas Haris.
Menurutnya, kendala penyaluran subsidi tepat sasaran terletak pada masalah data, sehingga pemerintah diminta memperbaiki tata kelola data tersebut. Salah satu caranya dengan memperkuat fungsi Pertamina sebagai pengelola tunggal subsidi BBM.
"Pemerintah harus perkuat fungsi Pertamina dengan cara BBM bersubsidi hanya di kelola satu pintu dan mendukung pelaksanaan subsidi tepat melalui MyPertamina untuk mencegah penyimpangan bbm bersubsidi dan mudah melakukan pengawasan BBM bersubsidi", jelas Haris.
Baca juga:
Kendalikan Konsumsi BBM Subsidi, Pemprov Jakarta Diminta Perbanyak Transportasi Umum
Nelayan Tradisional di Aceh Besar Diberi Jeriken Khusus untuk Peroleh BBM Subsidi
Segera Dibatasi, Pembelian Solar Maksimal 60 Liter per Hari
Siap-Siap, Konsumen BBM Pertalite dan Solar Bakal Dibatasi
Tak Dilayani Beli BBM Pakai Jerigen, Pria Tua Ini Ngamuk di SPBU
Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Larang Peredaran BBM Ron 88 dan 89 Mulai 2023