Pemerintah Diminta Naikkan KUR Pertanian Genjot Ekspor
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian yang dikelola oleh Kementerian Pertanian bekerjasama dengan perbankan diharapkan dapat membantu petani dalam mengembangkan budidaya pertanian dari hulu hingga hilir. Hingga saat ini program tersebut terus diminati oleh para petani.
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian yang dikelola oleh Kementerian Pertanian bekerjasama dengan perbankan diharapkan dapat membantu petani dalam mengembangkan budidaya pertanian dari hulu hingga hilir. Hingga saat ini program tersebut terus diminati oleh para petani.
Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menyarankan, selain pemanfaatan yang sudah membantu para petani, KUR pertanian harus dilengkapi dengan kebijakan pendukung lainnya agar lebih efektif.
-
Bagaimana upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Bagaimana KKP mendorong kemitraan usaha pemindangan? Menurutnya, pertemuan para supplier (pemasok), distributor, dan pengolah pindang diharapkan dapat memberikan pemahaman bersama terkait gambaran makro industri pemindangan. Sebagai bentuk komitmen, Ditjen PDS mengkolaborasikan mereka dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara pelaku usaha perikanan besar (supplier) dengan distributor pemindang, kemudian kesepakatan antara distributor pemindang dengan kelompok pengolah pindang, yang kesemuanya merupakan para pelaku usaha dalam rantai pasok usaha pemindangan.
-
Bagaimana cara menentukan tenor pinjaman yang tepat untuk kredit usaha? Cara lainnya agar pinjaman dana bisa disetujui bank dengan menentukan tenor pinjaman. Tenor adalah jangka waktu pinjaman yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan antara debitur dan kreditur. Dalam jangka waktu tersebut Anda harus membayar angsuran pinjamannya setiap bulan.
-
Kenapa Sukateno menggunakan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI? Sukateno mengungkapkan, Ia mengawali usaha Trimandiri Farm dengan bermodalkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI dan hingga kini usahanya sudah berjalan selama 9 (sembilan) tahun.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres "Oleh karena itu kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggan Karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras," jelasnya.
-
Apa saja syarat yang umumnya diminta bank untuk kredit usaha? Persyaratan tersebut melengkapi fotokopi identitas diri (KTP dan Kartu Keluarga), fotokopi penghasilan atau slip gaji, fotokopi NPWP, fotokopi buku tabungan dokumen kepemilikan agunan seperti BPKB, sertifikat (jika Anda mengambil pinjaman beragunan).
"Petani misalnya diberi pembiayaan KUR, tapi kesulitan mendapat akses pasar yang menguntungkan sehingga rentan jatuh kepada tengkulak. Sebagian besar pembiayaan KUR pertanian masih di ladang (on farm), sementara dibutuhkan juga KUR pertanian di proses paska panen (off farm)," jelasnya Selasa (31/8).
Sejauh ini, lanjut Bhima, banyak yang terputus, misalnya industri makanan dan minuman yang justru mengambil bahan baku impor.Sedangkan produk hasil perkebunan dijual dalam bentuk mentah atau hanya pengolahan primer.
"Kondisi tersebut membuat KUR belum sepenuhnya efektif mendorong output pertanian yang berkualitas," katanya.
Tak hanya itu, di sisi lain, KUR pertanian tanpa inovasi teknologi yang memadai membuat produktivitas pertanian tetap rendah. Pihaknya menyarankan, idealnya penerima KUR pertanian juga masuk dalam program-program inovasi pertanian, mulai dari penerapan teknologi, internet of things (IoT), dan big data sehingga mengurangi proses manual yang tidak efisien.
"Pemerintah juga perlu memastikan KUR pertanian mampu berkorelasi dengan kenaikan ekspor pangan. Seharusnya bisa dievaluasi, kenaikan KUR tiap tahun, dengan naiknya produk ekspor," tambahnya.
Terkait dengan bunga 6 persen yang diberikan, lanjut Bhima, sudah cukup bagus bagi sektor pertanian. Masalah dilapangan menurutnya, bukan soal tingkat bunga, tapi soal plafon KUR tanpa jaminan yang sebaiknya dinaikkan menjadi Rp 100-150 juta per pengajuan kredit.
"Sebagian besar penyaluran KUR pertanian melibatkan bank, seharusnya lembaga keuangan non-bank juga bisa dilibatkan lebih besar dalam penyaluran KUR karena paham situasi di level mikro atau daerah. Bank penyalur KUR sebaiknya didorong untuk lakukan channeling dengan lembaga keuangan non bank seperti koperasi tapi tetap memegang prinsip kehati-hatian," paparnya.
Selain itu, Bhima mengatakan, dalam situasi pandemi sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan sektor pertanian. Melihat berbagai negara fokusnya saat ini ketahanan pangan, selain penanganan pandemi Covid-19, Indonesia harus berikan stimulus all-out ke sektor pertanian.
"Misalnya mulai dari mendorong teknologi di pertanian, pemberian bantuan pupuk yang lebih efektif, bantuan bibit unggul, sampai mendorong BUMN agar menjadi off-taker dalam menyerap produk hasil pertanian," katanya.
Oleh karena itu, kata kata Bhima, pemerintah juga disarankan memfasilitasi produk pertanian untuk ekspor. Hambatan seperti sertifikasi mutu produk pertanian di negara tujuan ekspor, sertifikasi pangan organik, sampai dengan hambatan non-tariff bisa dibantu oleh pemerintah.
"Peran marketplace cross-border atau perdagangan digital lintas negara juga perlu dimanfaatkan untuk penetrasi kepasar-pasar yang baru. Kalau petani Indonesia bisa menjual konyaku dari tanaman porang atau petis Ikan dari Madura sampai ke Malaysia dan Vietnam lewat e-commerce kan bagus sekali peluangnya," tutup Bhima.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)