Pemerintah Diminta Turunkan Cukai Rokok Elektrik jadi Setara Rokok Konvensional
Kehadiran tembakau alternatif seperti rokok elektrik dapat mengurangi angka perokok. Selain itu, produk tembakau alternatif jauh lebih aman dari rokok konvensional.
Ketua Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR) , Ariyo Bimmo menyebut bahwa pemerintah perlu memperhatikan perkembangan industri rokok alternatif. Salah satunya dengan memberikan insentif.
Menurut dia, bentuk insentif yang dapat diberikan pemerintah berupa penurunan cukai rokok elektrik. Dia mengusulkan cukai rokok elektrik bisa sama dengan rokok konvensional yakni sebesar 23 persen. Saat ini cukai rokok elektrik diketahui sebesar 57 persen.
-
Bagaimana cara rokok elektrik bekerja? Rokok elektrik bekerja dengan cara memanaskan cairan yang mengandung nikotin, flavoring, dan bahan kimia lainnya menggunakan baterai. Proses pemanasan ini menghasilkan aerosol yang kemudian dihirup oleh pengguna, mirip dengan cara merokok rokok konvensional namun tanpa menghasilkan asap yang dihasilkan dari pembakaran tembakau. Dengan demikian, rokok elektrik tidak hanya menciptakan pengalaman merokok yang lebih bersih secara visual, tetapi juga mengurangi paparan terhadap zat-zat kimia yang ditemukan dalam asap rokok konvensional.
-
Siapa saja yang terdampak oleh bahaya rokok elektrik? Penggunaan rokok elektrik terus meningkat di berbagai belahan dunia, menciptakan tantangan baru dalam kebijakan kesehatan masyarakat dan regulasi tembakau. Sementara para pendukung rokok elektrik menganggapnya sebagai alat bantu untuk menghentikan kebiasaan merokok konvensional, kritikus khawatir bahwa popularitas rokok elektrik dapat memperkenalkan generasi baru pada nikotin dan bahaya kesehatan yang terkait dengannya.
-
Dimana bahaya rokok elektrik paling banyak ditemukan? Penggunaan rokok elektrik terus meningkat di berbagai belahan dunia, menciptakan tantangan baru dalam kebijakan kesehatan masyarakat dan regulasi tembakau.
-
Mengapa penggunaan rokok elektrik terus meningkat di berbagai belahan dunia? Penggunaan rokok elektrik terus meningkat di berbagai belahan dunia, menciptakan tantangan baru dalam kebijakan kesehatan masyarakat dan regulasi tembakau. Sementara para pendukung rokok elektrik menganggapnya sebagai alat bantu untuk menghentikan kebiasaan merokok konvensional, kritikus khawatir bahwa popularitas rokok elektrik dapat memperkenalkan generasi baru pada nikotin dan bahaya kesehatan yang terkait dengannya.
-
Apa saja bahaya rokok elektrik terhadap kesehatan tubuh? Berikut ini adalah beberapa bahaya rokok elektrik bagi kesehatan tubuh: 1. Paparan Nikotin 2. Penyakit Paru Obstruktif Kronis 3. Risiko Kesalahan Penggunaan 4. Terserang Popcorn Lung 5. Pneumonia Lipoid 7. Pengaruhi Kondisi Gigi dan Gusi 8. Dampak Jangka Panjang yang Belum Diketahui
-
Bagaimana rokok merusak paru-paru? Akumulasi zat-zat berbahaya dari asap rokok dalam jangka panjang menyebabkan iritasi dan peradangan kronis pada paru-paru, mengurangi kemampuan organ ini untuk bekerja dengan optimal.
"Cukai kalau misalnya diturunkan jadi 23 persen saja kayak rokok biasa. Itu insentif luar biasa," kata dia dalam diskusi di Jakarta, Rabu (9/10).
Menurut dia, kehadiran tembakau alternatif seperti rokok elektrik dapat mengurangi angka perokok. Selain itu, produk tembakau alternatif jauh lebih aman dari rokok konvensional.
"Public Health of England mengeluarkan penelitian tembakau alternatif, yang paling banyak dipakai di Inggris itu Vape, 95 persen lebih rendah risikonya," ujar dia.
Karena itu, kehadiran tembakau alternatif dapat menjadi momentum untuk mendorong perokok konvensional beralih. "120 tahun kita berjuang melawan rokok konvensional, nggak bisa berhasil juga, kesempatannya sekarang, karena ada alternatif," jelas dia.
"Tapi kalau infavor, nggak ada insentif dari pemerintah, cukainya tinggi sekali bagaimana mau pindah. Bagaimanapun juga rokok konvensional lebih murah dari pada alternatif, elektrik. Sekarang 57 persen. Minimal sama," tandasnya.
Baca juga:
Catat! Inilah Tarif-Tarif yang Dinaikkan Pemerintah pada 2020
Cukai Rokok Naik, Buruh Terancam PHK Massal
Rekomendasi Sampoerna untuk Jaga Iklim Tenaga Kerja Saat Cukai Rokok Naik
Sampoerna Bantah Harga Rokok Bakal Dekati Rp50.000 per Bungkus
Djarum Soal Harga Rokok Dekati Rp50.000 di 2020: Hoaks
Asosiasi: 72 Persen dari Hasil Penjualan Satu Bungkus Rokok Disetor ke Negara