Pemerintah dorong 6 sektor industri lakukan pendidikan vokasi
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhammad Hanif Dhakiri mengatakan, pendidikan vokasi tidak lagi difokuskan hanya untuk sektor industri. Ke depan, ada enam sektor yang akan didorong melakukan vokasi antara lain, manufaktur, agribisnis, pariwisata, tenaga kesehatan, ekonomi digital, dan pekerja migran.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian melakukan rapat koordinasi bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri serta Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani untuk membahas implementasi roadmap vokasi.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhammad Hanif Dhakiri mengatakan, pendidikan vokasi tidak lagi difokuskan hanya untuk sektor industri. Ke depan, ada enam sektor yang akan didorong melakukan vokasi antara lain, manufaktur, agribisnis, pariwisata, tenaga kesehatan, ekonomi digital, dan pekerja migran.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Di mana permasalahan tentang tenaga kerja terjadi? Susahnya cari Kerja di Indonesia Sulitnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Apa saja yang dilakukan Kemnaker untuk menjamin kesesuaian pelatihan vokasi dengan kebutuhan industri? Sehingga anak-anak yang telah memasuki balai pelatihan vokasi betul-betul sudah disiapkan sesuai permintaan pasar. Itu sungguh sangat penting
-
Mengapa Kemnaker menganggap rendahnya digital skill menjadi tantangan dalam memenuhi kebutuhan industri? Rendahnya digital skill menjadi tantangan untuk memenuhi kebutuhan industri di masa mendatang," ucap Menaker Ida.
-
Bagaimana Kemnaker ingin mengintegrasikan pelatihan, sertifikasi, dan penempatan tenaga kerja? Untuk mencapai tujuan tersebut, Kemnaker memiliki kebijakan link and match ketenagakerjaan, yang meliputi : Pengembangan sistem integrasi pelatihan, sertifikasi, dan penempatan; Penguatan kelembagaan dan pengembangan ekosistem pasar kerja; pengembangan pasar kerja inklusif; Penguatan SDM pelatihan, sertifikasi, dan penempatan dalam melakukan integrasi pelatihan, sertifikasi, dan penempatan; Penguatan norma, standar, dan prosedur yang mendukung integrasi pelatihan, sertifikasi, dan penempatan. Lalu, digitalisasi pelayanan pasar kerja; dan Pengembangan kemitraan dan kolaborasi dengan stakeholder.
-
Siapa yang berperan dalam mendorong inovasi dan industri berkelanjutan? Mendorong inovasi dan industri berkelanjutan dapat menciptakan peluang bisnis baru.
"Kalau industri kan kita sudah ada. Ke depan akan ada kesehatan, agrobisnis, pariwisata, manufaktur, pekerja migran dan ekonomi digital," ujar Hanif usai mengikuti rapat koordinasi terkait implementasi Vokasi di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (18/4).
Keenam sektor tersebut diharapkan dapat banyak menyerap tenaga kerja setiap tahunnya. Dengan rincian, manufaktur sebesar 575.000 pekerja, agribisnis 195.843 pekerja, pariwisata 3.333 pekerja, kemudian tenaga kesehatan 6.018 pekerja, ekonomi digital 5.172 pekerja, dan pekerja migran sebesar 243.265.
Hanif menjelaskan, terdapat tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi yaitu peningkatan kualitas, pemenuhan kuantitas, serta persebaran tenaga kerja berkompeten di berbagai daerah.
"Maka peran pemerintah daerah menjadi penting untuk mendukung pelatihan vokasi ini. China itu dahsyat karena ketiga hal tersebut," jelasnya.
Hanif menambahkan, implementasi roadmap vokasi perlu dilakukan untuk memetakan penyediaan tenaga kerja berkompeten disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja di lapangan. Namun demikian, roadmap vokasi tersebut masih terus dimatangkan bersama kementerian dan lembaga terkait.
"Vokasi ini kita terus matangkan roadmapnya yang lintas kementerian. Ada di bawah Pak Menko Perekonomian dan bu Menko PMK. Intinya kita ingin menyeimbangkan betul sisi supply dan demandnya. Jadi kita ingin investasi melalui pendidikan dan pelatihan vokasi sesuai dengan kebutuhan di pasar kerja," tandasnya.
Baca juga:
Fadli Zon sebut Perpres Tenaga Kerja Asing salah arah
Cerita Mashuri, ABK kapal STS-15 yang tak digaji agen penyalur
Tidak tenar, 7 profesi ini sangat dicari di Indonesia
Menteri Susi akui sulit endus praktik perekrutan ABK ilegal
TKW Filipina dipaksa minum racun oleh majikan di Saudi