Pemerintah Dorong Pembangunan Infrastruktur Agar Papua Mampu Tumbuh 5 Persen di 2022
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi Papua pada 2022 mampu tumbuh 5,2 – 5,7 persen. Maka dari itu, untuk mewujudkannya, perlu ada pembangunan infrastruktur di Papua dan Papua Barat.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi Papua pada 2022 mampu tumbuh 5,2 – 5,7 persen. Maka dari itu, untuk mewujudkannya, perlu ada pembangunan infrastruktur di Papua dan Papua Barat.
"Ekonomi Papua pada tahun 2022 diproyeksikan tumbuh 5,2 - 5,7 persen. Oleh karena itu perlu diambil langkah-langkah solusi isu strategis terkait dengan produktivitas dan pemerataan infrastruktur," kata Menhub dalam Webinar Transportasi Ujung Tombang Pembangunan Papua, Selasa (27/7).
-
Bantuan apa yang disalurkan Kementan untuk masyarakat Papua? Kementan merespons cepat adanya cuaca ekstrem yang mengakibatkan 6 warga Puncak Papua meninggal dunia. "Kami sampaikan terimakasih karena kementan memberi bantuan terhadap masyarakat terdampak cuaca ektrem secara cepat. Saya kira ini sangat bermanfaat untuk masyarakat di tiga distrik yang terdampak yaitu Agandugume, Lambewi dan Oneri," ujar Darwin di Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Puncak, Jalan Haetubun Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Senin (7/8).
-
Apa yang menyebabkan masyarakat Papua bersikap menolak pasif terhadap pembangunan? Kondisi ini mendorong resistensi terselubung seperti penolakan pasif dan putus sekolah di kalangan masyarakat Papua.
-
Kenapa papeda dihargai tinggi oleh masyarakat Papua? Karena sagu dan papeda dianggap sebagai makanan yang istimewa, masyarakat Papua saat itu menganggapnya sebagai penemuan yang spesial.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Apa saja yang menjadi kendala dalam pendistribusian logistik Pemilu di Papua? Seperti, sarana transportasi khusus, misalnya, sewa pesawat atau perahu motor yang dilanjutkan dengan berjalan kaki. Diakui, salah satu kabupaten di Papua yang alokasi untuk distribusi logistik tertinggi adalah Kabupaten Mamberamo Raya yang mencapai Rp10 miliar, karena selain untuk carter atau sewa pesawat atau heli, juga perahu motor dan harus dipikul dengan berjalan kaki selama sekitar tiga hari.
-
Kenapa konflik Papua semakin meningkat, meskipun pembangunan di wilayah tersebut digalakkan? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
Menhub mengatakan proyeksi tersebut merupakan bagian dari Renstra Kementerian Perhubungan tahun 2020-2024. Di mana pembangunan daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan terluar menjadi agenda prioritas. Dengan target 7,8 persen pertumbuhan ekonomi di Papua dan penurunan tingkat kemiskinan menjadi 13,7 persen pada 2024, melalui pembangunan rute jembatan udara.
Menhub melanjutkan, dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional yang merata dan berkeadilan, maka sesuai dengan arahan Presiden telah diterbitkan Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2020 tentang percepatan pembangunan kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat.
"Sesuai dengan arahan presiden telah diterbitkan Inpres nomor 9 tahun 2020 yang mempercepat pembangunan tanah Papua yang mencakup 7 prioritas yaitu kemiskinan, pendidikan, kesehatan UMK, Ketenagakerjaan, pencapaian SDGs dan infrastruktur," ujarnya.
Selanjutnya
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang merata tergantung pada jalur distribusi yang memadai, ditunjukkan dengan integrasi backbone jaringan jalan yang ada di Papua, dengan simpul-simpul transportasi yang tersedia.
"Dukungan Kementerian Perhubungan dengan memberikan pengembangan subsidi jembatan udara, pengembangan bandara udara, sistem integrasi pelabuhan tol laut, keperintisan darat sungai dan penyeberangan serta pembangunan segmen trans Papua," ujarnya.
Namun disamping itu, perekonomian di Papua masih terkendala oleh tingginya harga bahan pokok dan barang lainnya yang disebabkan oleh kondisi geografis Papua yang berupa pegunungan dan perbukitan, yang menjadi tantangan dalam peningkatan konektivitas infrastruktur di wilayah tersebut.
"Konektivitas bergantung pada moda udara untuk distribusi barang dan mobilitas manusia mengakibatkan tingginya harga bahan pokok dan barang lainnya," katanya.
Untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut, diperlukan peningkatan kapasitas dan konektivitas infrastruktur jalan yang menghubungkan antar simpul transportasi serta pusat-pusat pertumbuhan dan permukiman.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)