Pemerintah Dorong Produk Teknologi dan Komunikasi untuk Pelajar Pakai Buatan RI
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah telah memetakan kebutuhan produk teknologi, informasi komunikasi (TIK) untuk PAUD, SD, SMA, SLB, dan SMK pada tahun anggaran 2021 hingga 2024.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah telah memetakan kebutuhan produk teknologi, informasi komunikasi (TIK) untuk PAUD, SD, SMA, SLB, dan SMK pada tahun anggaran 2021 hingga 2024. Dia berharap makin banyak kebutuhan TIK bisa dipenuhi produksi dalam negeri.
"Proyeksi pengadaan TIK dalam negeri (untuk pelajar PAUD, SD, SMA, SLB, dan SMK), ada laptop, access point, konektor, LCD Proyektor, layar proyektor, speaker aktif. Kita berharap ini makin banyak diproduksi dalam negeri sejalan dengan dana Kemendikbud Ristek," kata Menko Luhut dalam Konferensi Pers Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri pada Sektor Pendidikan, Kamis (22/7).
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Teknologi apa yang dipelajari oleh orang-orang Palestina di Indonesia? Mengutip situs Kementerian Pertanian, Selasa (21/11), 10 orang asal Palestina belajar di Indonesia mengenai teknologi Inseminasi Buatan.
-
Bagaimana Jokowi ingin mendorong riset dan pengembangan produk teknologi lokal? Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Apa yang menjadi keunggulan teknologi PLTU Batang? PLTU Batang menggunakan teknologi mutakhir terbesar di Asia Tenggara untuk saat ini, yaitu Ultra Super Critical, yang memberikan tingkat efisiensi yang tinggi dan memberikan dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan teknologi PLTU sebelumnya.
-
Apa yang menjadi kekhawatiran Jokowi tentang penggunaan perangkat teknologi di Indonesia? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5). "Ini sayangnya perangkat teknologi dan alat komunikasi yang kita pakai masih didominasi barang-barang impor dan nilai defisit perdagangan sektor ini hampir 2,1 miliar US Dollar lebih dari 30 triliun Rupiah," ujarnya.
-
Kenapa Jokowi ingin Indonesia menjadi produsen dalam industri teknologi? "Kita tidak boleh hanya menjadi penonton, kita tidak boleh hanya menjadi pasar, dan kita harus jadi pemain, menjadi produsen," kata Jokowi.
Disamping itu, kata Menko Luhut, Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengalokasikan DAK fisik pendidikan untuk membeli produk dalam negeri sebagaimana yang telah dilakukan oleh Kemendikbud Ristek untuk membelanjakan laptop PDN 100 persen.
"Selain itu, Pemerintah berupaya mempersiapkan kemampuan riset dalam negeri untuk meningkatkan kandungan TKDN agar dapat memproduksi laptop Merah Putih mulai dari desain hingga pengembangannya," ujarnya.
Cintai Produk Dalam Negeri
ITB, ITS, dan UGM bekerja sama dengan industri TIK dalam negeri membentuk konsorsium untuk memproduksi tablet dan laptop "Merah Putih" dengan merek Dikti Edu. "Saya kira zamannya Menteri Nadiem elok kalau ini sudah mulai diluncurkan," imbuhnya.
Menko Luhut mengajak semua pihak agar mencintai, bangga, dan menggunakan produk dalam negeri khususnya produk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) buatan anak bangsa.
"Kita semua harus bangga pakai produk dalam negeri jadi teman-teman ayo pakai, kita jangan dilecehkan orang seolah-olah kita tidak bisa memanage bangsa kita ini. Kita ada kurang sana sini tapi ada yang maju kita buat," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)