Palestina Ternyata Pernah Belajar Teknologi Ini dari Indonesia
Indonesia dianggap Palestina unggul dalam bidang teknologi ini.
Indonesia dianggap Palestina unggul dalam bidang teknologi ini.
Palestina Ternyata Pernah Belajar Teknologi Ini dari Indonesia
Pada 2017, sebanyak 10 orang dari Palestina menimba ilmu Indonesia. Ilmu ini terkait dengan penerapan teknologi.
Teknologi apa? Mari kita ulas.
-
Kenapa teknologi Israel penting bagi Indonesia? Tanpa disadari, ternyata terdapat beberapa teknologi buatan Israel yang digunakan oleh banyak negara, termasuk di Indonesia.
-
Apa saja penemuan inovatif dari Israel? Inovasi dari Israel telah menghasilkan berbagai penemuan penting, mulai dari USB flash drive hingga teknologi irigasi tetes yang efisien.
-
Dimana teknologi desalinasi Israel diterapkan? Negara ini memiliki lima pabrik desalinasi besar di sepanjang pantai Mediterania yang mampu menghasilkan hampir 600 juta meter kubik air tawar per tahun.
-
Apa yang dilakukan Israel? Pemerintah Indonesia mengutuk keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang operasi UNRWA di wilayah Israel.
-
Apa yang ditemukan di Israel? Seorang pejalan kaki di Israel melihat sebuah benda kecil berkilauan ketika dia sedang melintasi daerah pegunungan di Tabor Stream Reserve di Galilee Bawah. Benda itu ternyata sebuah stempel kerajaan yang berasal dari masa 2.800 tahun lalu.
Mengutip situs Kementerian Pertanian, Selasa (21/11), 10 orang asal Palestina belajar di Indonesia mengenai teknologi Inseminasi Buatan.
Acara itu diselengarakan oleh Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan bekerjasama dengan Kementerian Sekretariat Negara dan JICA.
Inseminasi buatan ialah teknik reproduksi yang masyarakat kerap menyebutnya sebagai kawin suntik.
Metodenya memasukan sperma jantan ke saluran kelamin betina.
Teknologi ini, menurut Wakil Duta Besar Palestina untuk Indonesia saat itu, Taher, Indonesia dianggap unggul dalam metode ini.
“Kami berharap hasil pelatihan ini dapat diimplementasikan di negara kami dan dapat berkontribusi untuk meningkatkan produksi ternak di negara kami,” kata Taher.
Sementara itu, Wael W. M Halawa salah satu peserta pelatihan menyampaikan kekagumannya dengan kemajuan dunia peternakan di Indonesia. Salah satunya soal teknologinya.
“Kami kagum dengan kemajuan dunia peternakan di Indonesia, khususnya dalam penerapan teknologi dan penguatan kelembagaan, sehingga ini dapat diadopsi dan dikembangkan di negara kami", tambahnya.
Dirjen PKH I Ketut Diarmita saat itu menyampaikan, teknologi kawin suntuk memang sudah berkembang dengan baik di Indonesia dan penggunaannya tidak hanya terbatas untuk meningkatkan populasi ternak, tetapi juga sebagai alat untuk peningkatan mutu genetik ternak.
"Keberhasilan teknologi IB di Indonesia terbukti dengan tercapainya swasembada semen beku pada tahun 2012, kemudian di tahun 2013, Indonesia telah berhasil mencapai swasembada Bull (pejantan unggul). Indonesia juga memiliki teknologi sexing semen beku yang dapat menentukan jenis kelamin kelahiran ternak sesuai dengan kebutuhan peternak,"
Dirjen PKH I Ketut Diarmita.