Pemerintah gunakan rumus kuno, Faisal Basri sebut Premium kemahalan
"Kalau pakai rumus ini, harga Premium makin dekat ke Pertamax," ucap Faisal.
Pemerintah belum lama ini telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar masing masing sebesar Rp 500 per liter. Maka dari itu harga Premium baru sebesar Rp 7.300 per liter dan Solar baru Rp 6.900 per liter.
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri menyebut harga Premium di Indonesia terlalu mahal. Hal ini terjadi karena pemerintah masih menggunakan hitungan kuno dalam menentukan harga BBM.
-
Di mana Faisal Basri dimakamkan? Sebagai informasi, nantinya pemakaman almarhum Faisal Basri akan dilakukan sekitar Ba’da Ashar dari Masjid Az Zahra, Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan.
-
Apa yang dilakukan Mahfud MD bersama Faisal Basri? Momen terakhirnya bersama almarhum adalah saat dirinya masih menjabat sebagai menko polhukam. Kala itu, Faisal Basri turut terlibat dalam tim ahli dari Satgas Anti Pencucian uang yang dibentuk pemerintah.
-
Kapan Faisal Basri meninggal? Namun takdir berkata lain, Ramdan mengaku kalau sekira pukul 04.30 WIB atau waktu Subuh tadi, Faisal telah menghembuskan nafas terakhirnya, setelah melalui masa kritis pada dua hari lalu.
-
Siapa yang menyatakan duka atas wafatnya Faisal Basri? Guru Besar Hukum Tata Negara Mahfud MD, mengaku berduka atas berpulangnya salah satu tokoh ekonom bangsa, Faisal Basri.
-
Apa bisnis yang dijalankan Faisal Nasimuddin? Bukan orang sembarangan, Faisal Nasimuddin dikenal sebagai seorang pengusaha sukses yang bergerak di bidang otomotif. Ia juga dikenal sebagai ketua pegawai eksekutif kumpulan syarikat NAZA.
-
Siapa yang menemani Faisal Basri saat sakit? Melihat kondisi sang Faisal yang semakin menurun, lanjut Ramdan, anak putrinya pun merayu ayahnya agar mau dibawa ke dokter.
"Kalau pakai rumus ini, harga Premium makin dekat ke Pertamax. Menurut kami Premium terlalu mahal, karena rumusnya kuno. Sekarang RON 88 kan sudah tidak dijual di pasar, 'proxy'-nya pakai Ron92," kata Faisal seperti dilansir dari Antara di Jakarta, Rabu (1/4).
Faisal menjelaskan, setiap diberlakukan penetapan harga BBM baru akan terjadi perubahan pada alpha rumus Premium, misalnya pada alpha sebelum Januari 2015 sebesar Rp 728/liter, sedangkan per satu Januari 2015 kembali mengalami perubahan.
Mulai Januari 2015 rumusnya ialah 3,92 persenxHIP+Rp 672, sehingga alphanya menjadi Rp 891/liter, kemudian pada 19 Januari kembali berubah dengan besaran menjadi Rp 1.195/liter.
"Terakhir 19 Februari berubah lagi, 3,2 persenxHIP+Rp830, hasil alpha premiumnya jadi Rp 1.011/liter. Ini turun karena harga minyak dunia juga sedang turun," tuturnya, menjelaskan.
Menurut dia, perubahan yang kerap terjadi itu akibat permintaan dari Komisi VII DPR-RI yang meminta agar penyesuaian harga BBM dilakukan setiap bulan, tidak lagi per dua minggu seperti sebelumnya.
"Ini kan berubah-ubah terus, masih mencari pola. Oleh karenanya kami imbau pemerintah agar memperkokoh formula ini supaya bisa lebih 'accountable'," tukasnya. Konsekuensi dari perubahan dengan menggunakan rumus tersebut ialah harga Premium yang semakin mendekati Pertamax.
(mdk/idr)