Pemerintah janji beri insentif kembangkan blok migas di Natuna
Hal ini dilakukan guna memenuhi amanat Presiden Joko Widodo dalam pengembangan di kawasan Kepulauan Natuna, Riau.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyiapkan sejumlah terobosan dalam pengembangan di Blok East Natuna. Hal ini dilakukan guna memenuhi amanat Presiden Joko Widodo dalam pengembangan di kawasan Kepulauan Natuna, Riau.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, mengatakan terobosan yang telah dipersiapkan adalah dengan menambah waktu eksplorasi pada Wilayah Kerja (WK) yang akan segera habis masa eksplorasinya. Selain itu, pemerintah bakal menjanjikan insentif fiskal dalam pengembangan temuan ataupun cadangan baru di Kepulauan Natuna.
-
Kenapa mahasiswa UGM mengembangkan ESDS? Yogi mengatakan bahwa pengembangan ESDS tersebut berawal dari keprihatinan mereka terhadap tingginya kasus stunting di Tanah Air.
-
Siapa yang mengembangkan ESDS? Ketua tim pengembang ESDS, AA. Gde Yogi Pramana menjelaskan, alat tersebut dapat melakukan pengukuran massa dan panjang tubuh pada bayi secara cepat.
-
Apa yang dilakukan Mies van Bekkum di Jakarta? Pada zaman dahulu, Mies van Bekkum datang ke tempat itu untuk menyatukan kembali keluarga Belanda yang terpisah akibat ditawan Jepang.
-
Kenapa Evan Dimas pindah ke PSIS Semarang? “Tentu sebuah kebanggaan bisa bergabung ke PSIS yang merupakan salah satu klub besar di Indonesia dengan suporter yang begitu fanatik. Mohon izin bergabung dan semoga berkontribusi banyak untuk tim,” kata Evan dikutip dari website resmi PSIS Semarang.
-
Bagaimana proses Evan Dimas bergabung ke PSIS Semarang? Dalam proses peminjaman itu, Evan Dimas telah melalui serangkaian tes seperti tes fisik dan tes kesehatan untuk memastikan kondisinya.
-
Siapa Miyako Emi? Dari pernikahannya dengan Jocky Fernando, Della Puspita dikaruniai dua orang anak. Mereka bernama Don Aubrey Daisuke dan Fara Miyako Emi Joana. Inilah sosok Miyako Emi, anak perempuan Della Puspita.
"Beberapa WK perlu ada fiskal term supaya ekonomis untuk dikembangkan. Perlu tambahan waktu eksplorasi untuk pemboran dan sebagainya," ujar Wirat di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (22/7),
Lebih lanjut, kata dia, ESDM juga telah memberi tugas kepada PT Pertamina (Persero) untuk melakukan konsorsium dengan Exxon Mobile dan PTTEP Thailand. Konsorsium tersebut dilakukan untuk joint studi dan melakukan market review terhadap potensi di East Natuna.
"Kita tugaskan Pertamina konsorsium dengan Exxon dan PTTEP untuk melakukan studi dan market review. Mereka butuh waktu 2 tahun, tapi kami minta dipercepat 1,5 tahun. Jadi akhir 2017 sudah ada kontrak bagi hasil (PSC) yang baru," katanya.
Saat ini, lanjut Wirat, tim dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sedang melakukan kajian untuk produksi di Natuna. Kilang mini pun direncanakan juga akan dibangun di kepulauan tersebut.
"Tim SKK Migas dan berbagai pihak sedang mencari cara untuk produksi East Natuna, kita bisa bangun kilang mini karena produksinya hanya 7.000 hingga 15.000 barel," pungkasnya.
Baca juga:
Pekan ini, ESDM bakal turunkan harga gas sektor industri
Dana hasil tax amnesty akan digunakan untuk bangun kilang
Menteri ESDM sebut kawasan Natuna punya 16 blok migas
Indonesia catatkan sejarah segera punya cadangan penyangga energi
Produksi minyak naik jadi bukti Pertamina penuhi kebutuhan energi RI