Pemerintah niat bangun kilang mini seperti di Rusia

"Kalau nanti perang, bingung mana yang mau dibom."

Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas), I Gusti Ngurah Wiratmaja Puja, mengatakan pemerintah berniat membangun kilang mini (Mini Refinery Plant) seperti yang dilakukan Rusia. Kepemilikan kilang mini juga memperkuat ketahanan energi negara semisal terjadi peperangan.

"Mereka bangun kilang mini dimana-mana. Karena field mereka jauh-jauh dan siap siap juga untuk perang. Kalau nanti perang, bingung mana yang mau dibom. Kalau kita cuman ada 4 kilang, dibom ya habis kita," ujarnya dalam diskusi di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (7/3).

Pembangunan kilang mini, lanjutnya, turut memberi dampak positif baik dari sisi hulu maupun hilir. Salah satunya dalam hal efisiensi produksi dan distribusi.

Proses distribusi ke daerah-daerah terpencil di kawasan Indonesia yang selama ini biayanya terlalu besar bisa terpangkas. Tindak kriminal pencurian bisa ditekan.

"Misalnya Halmahera, di situ kebutuhan tidak banyak dan transport jauh dari kilang di Barat. Bisa saja nanti yang dibawa ke sana crude-nya. Karena pencurian crude lebih susah dari pencurian bensin," kata dia.

Selain itu, kepemilikan kilang mini juga memperluas penyerapan lapangan kerja. "Sehingga kalau ada kilang mini multiplier effect banyak sekali. Nantinya akan ada lapangan kerja yang tersedia, tukang pecel akan dapet order, tukang ojek akan dapet order, dan banyak lagi," ujar Wirat.

Baca juga:
Bantah Rizal Ramli, Jubir Jokowi sebut nasib Blok Masela belum putus
Kemenko Maritim urai dampak minus kilang laut Blok Masela
ESDM sebut Iran dan Irak segera investasi di sektor migas Indonesia
Produksi kilang Bontang sumbang 235.000 barel BBM per hari
Pemerintah obral insentif gaet investor kilang Bontang
Pertamina cari mitra swasta bangun kilang minyak Bontang
ESDM sebut Indonesia punya pengalaman bangun kilang apung