Pemerintah Siap Bangun Zona Khusus Chip Semikonduktor, Luhut: Perang Teknologi Canggih
Luhut menyebut kegiatan perang saat ini mengarah ke teknologi canggih, salah satunya chip semikonduktor.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pentingnya produksi chip semikonduktor. Menurutnya, saat ini perang tidak lagi menggunakan senjata.
"Eh sekarang itu perang itu sudah berubah," kata Luhut dalam acara Ekonomi Digital Indonesia di Kantor Media IDN, Jakarta, Rabu (15/1).
- Dukung Kemajuan Industri, SIG Catat Belanja Produk Dalam Negeri Tembus Rp23,7 Triliun
- Pemerintah Beberkan Bukti Sektor Manufaktur Tetap Tangguh
- Kampus Luar Negeri Bakal Diundang untuk Didik Calon Tenaga Kerja Pembuatan Chip di Indonesia
- Pemerintah Terbitkan Permendag 8 Tahun 2024 untuk Mudahkan Masuknya Barang Impor, Ini Poin-poinnya
Luhut menyebut kegiatan perang saat ini mengarah ke teknologi canggih, salah satunya chip semikonduktor.
"Bukan hanya perang-perang tembak-tembakan saja, tapi perang chip," tegasnya.
Oleh karena itu, pemerintah berencana membuat zona khusus industri chip semikonduktor. Luhut mengatakan zona ekonomi khusus tersebut berada di Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Jadi orang yang produksi chip ini sekarang, kalau dia nggak kasih chip, itu kan macam-macam ada high end, ada middle end, low end," tegasnya.
Dia mengakui, Indonesia sendiri tertinggal dari produksi chip semikonduktor dari negara tetangga Malaysia. Luhut menyebut, saat ini wilayah Johor Malaysia tengah membangun zona ekonomi khusus chip semikonduktor.
"Dan kita bisa ketinggalan dengan Johor, yang sekarang membuat jadi special economic zone. Mereka nyontoh dari kita, tapi mereka memberikan insentif lebih bagus lagi," tandasnya.
Pemerintah Mau Bangun Industri Chip Semikonduktor di Batam
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pentingnya pendalaman terkait ekonomi digital, beberapa di antaranya termasuk semikonduktor dan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Airlangga mengatakan, ini menjadi penting karena Indonesia juga menjadi rumah untuk pengembangan startup dengan jumlah lebih dari 2.600 startup. Airlangga menuturkan Indonesia punya 15 perusahaan yang nilainya sekitar hampir USD 10 miliar di atas USD 1 miliar dan 2 di atas USD 10 miliar.
Airlangga menuturkan pemerintah akan mendorong industri semikonduktor di Batam. Hal ini karena semikonduktor membutuhkan market dan juga free flow dari bahan bakunya.