Pemerintah Siapkan 19 Gudang Bulog di IKN, Jamin Stok Pangan Tetap Aman
19 Gudang Bulog bisa menampung 60.000 ton bahan pangan untuk masyarakat yang tinggal di IKN.
19 Gudang Bulog bisa menampung 60.000 ton bahan pangan untuk masyarakat yang tinggal di IKN.
Pemerintah Siapkan 19 Gudang Bulog di IKN, Jamin Stok Pangan Tetap Aman
Ribuan Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) beserta TNI dan Polri akan mulai pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tahun 2024 mendatang. Pembangunan infrastruktur hingga sarana dan prasarana terus dikebut pemerintah.
- TPN Ganjar-Mahfud Tegaskan Peran Penting Pemilih Pemula di Pilpres 2024
- Gugur Saat Kontak Tembak dengan KKB, Anggota Brimobda NTT dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa
- Bulog Pastikan Cadangan Beras RI Aman, Tak Ada Tambahan Kouta Impor Beras
- Mentan SYL Perintahkan Jajarannya Turun Tangan Bantu Pemulihan Warga Puncak Papua
Salah satu infrastruktur yang disiapkan pemerintah terkait pasokan pangan.
Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Sarwo Edhy mengatakan pemerintah sudah memiliki 19 gudang Bulog yang bisa menampung 60.000 ton bahan pangan untuk masyarakat yang tinggal di IKN Nusantara.
"Hari ini, kita punya 19 Unit Gudang Bulog dengan kapasitas total 60.000 ton yang berada di sekitar IKN dan siap menunjang kebutuhan pangan daerah," kata Sarwo dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (25/11).
Merdeka.com
Kepindahan penduduk ke IKN Nusantara di wilayah Provinsi Kalimantan Timur tentu meningkatkan jumlah penduduk. Sehingga kebutuhan pangan juga harus diperhitungkan dengan baik.Sarwo bilang pemerintah akan menambah gudangnya jika yang sudah ada sekarang tidak mampu menampung stok pangan untuk warga ibu kota baru.
"Jika memang masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan, maka tentunya kita upayakan meningkatkan stok dan infrastruktur yang bisa menunjang ketahanan pangan," kata Sarwo.
Sebagian besar kebutuhan pangan di Kalimantan Timur akan dipasok dari beberapa daerah lain seperti Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur. Tentunya hal ini perlu menjadi perhatian bersama dengan meningkatkan sinergi dan kolaborasi.
Menurut data BPS, total produksi beras Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2023 diperkirakan sekitar 125,23 ribu ton. Mengalami penurunan 14 ribu ton (10,08 persen) dibandingkan produksi beras pada tahun 2022.
"Tentunya kita semua terus berharap ke depan, produksi bisa ditingkatkan agar ketahanan pangan, baik di daerah maupun nasional semakin kuat," kata Sarwo.
Di sisi lain, Badan Pangan Nasional memohon agar alih fungsi lahan dapat ditekan sehingga lahan sawah dan lahan perkebunan tetap abadi untuk ketahanan pangan nasional.
"Sekali lagi ini bisa dicapai dengan kolaborasi yang kuat dari kita semua," tegas Sarwo.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menilai kolaborasi menjadi kunci untuk mempersiapkan ketahanan pangan di ibu kota . Sehingga perlu ada kerja sama dengan pemerintah sekitar untuk memenuhi kebutuhan pangan di IKN Nusantara
"Jadi bagaimana IKN bersama daerah mitra berkolaborasi sebanyak mungkin untuk memenuhi kebutuhan pangan di IKN ini," ujar Bambang.
Senada, Staf Ahli Gubernur Kaltim Diddy Rusdiansyah mengatakan sebagai daerah penyangga IKN, Provinsi Kaltim membangun semangat kolaborasi bersama pemerintah kabupaten/kota dan didukung oleh pusat dan stakeholder terkait dalam melakukan langkah-langkah persiapan memperkuat ketahanan pangan.
"Kita perlu menciptakan daerah-daerah percontohan. Bagaimana mengubah pertanian tradisional menjadi pertanian yang modern dengan membuat best practice di beberapa daerah. Transformasi pertanian dari tradisional ke skala modern itu butuh biaya. Tapi itu menjadi kecil manakala dikolaborasikan bersama stakeholder terkait," kata Didiy.
Merdeka.com
Kelima kawasan tersebut telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 yaitu kawasan I meliputi Sebulu-Muara Kaman terdiri Desa Sumber Sari, Manunggal Jaya, Cipare Makmur, Sido Mukti, Panca Jaya dan Bunga Jadi dengan luasan 1.520 hektar (ha). Kawasan II berada Tenggarong Seberang I terdiri Desa Bangun Rejo, Karang Tunggal, Manunggal Jaya, Bukit Raya, Loa Lepu, Teluk Dalam, Loa Ulung dan Embalut luas lahan sekitar 1.650 ha.
Sementara kawasan III, yaitu Tenggarong Seberang II seluas 2,160 hektar yang terletak di Desa Kertabuana, Buana Jaya, Bukit Pariaman, Sukamaju dan Separe.
Kawasan IV berada di Kecamatan Tenggarong dan Loa Kulu meliputi Kelurahan Bukit Biru, Jahab, Desa Jembayan, Sumber Sari, Sepakat, Ponoragan dan Rempanga dengan luas 1.216,61 ha. Dan yang terakhir Kawasan V ada di Marangkayu terletak di Desa santan Ulu, Semangko dan Sebuntal sekitar 1.082,16 hektare.