Pemerintah Siapkan Dana Rp150 Triliun untuk Bangkitkan Ekonomi Usai Pandemi Corona
Pengucuran dana ini akan dievaluasi kembali sehingga sifatnya dinamis. Dia memperkirakan, mungkin saja ada kebutuhan-kebutuhan yang melebihi Rp150 triliun yang akan dibahas di internal pemerintah.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang menyebut bahwa pemerintah tengah menyiapkan anggaran Rp150 triliun untuk membantu perusahaan yang tidak melakukan PHK karyawan di tengah pandemi corona. Harapannya, ekonomi Indonesia bisa kembali bangkit usai pandemi corona.
Anggaran ini berada di luar anggara stimulus virus corona yang sebelumnya telah disiapkan pemerintah sebesar Rp405 triliun.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
-
Apa yang mendorong pertumbuhan pesat industri game di Indonesia? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
"Pemerintah menyiapkan anggaran Rp150 triliun itu di luar anggaran Rp405 triliun, untuk program-program reborn ekonomi Indonesia. Sekarang sedang disusun. Sebetulnya yang Rp150 triliun ini kita agendakan untuk setelah Covid-19 ini hilang dari Indonesia. Supaya diharapkan jadi negara yang tercepat reborn ekonominya," ungkapnya.
Namun demikian,pengucuran dana ini akan dievaluasi kembali sehingga sifatnya dinamis. Dia memperkirakan, mungkin saja ada kebutuhan-kebutuhan yang melebihi Rp150 triliun yang akan dibahas di internal pemerintah.
Saat ini, Menperin mencatat bahwa 60 persen industri kecil, menengah dan besar terpukul akibat dampak covid-19. Namun, 40 persen lainnya justru mengalami peningkatan permintaan.
Meskipun ada industri yang menderita di balik wabah ini, tapi ada industri lain yang mengalami permintaan yang tinggi, yakni industri alat kesehatan berupa Alat Pelindung Diri (APD), masker, sarung tangan medis, farmasi dan fitofarmaka, tentunya industri makanan dan minuman.
"Demand yang tinggi ini bisa kita lihat adalah kebanyakan berkaitan dengan Industri alat keselamatan diri dan industri farmasi, makanan dan minuman. Ini adalah momentum yang tepat untuk kebangkitan kita baik dari industri alat kesehatan, makanan dan minuman, obat dan vitamin," ujarnya.
Sementara untuk industri yang menderita akibat covid-19 yaitu industri logam, regulator, peralatan listrik, kabel, semen, keramik, kaca, elektronik dan peralatan telekomunikasi, otomotif, karet, mesin, alat berat, pesawat terbang, kereta api, kapal, tekstil, serta meubel dan kerajinan.
"Penanganan masing-masing industri juga berbeda, yang paling penting mereka tidak semakin terpuruk."
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Masyarakat Tak Belanja Baju Baru di Lebaran 2020, Industri Tekstil Tertekan
Menperin Pastikan Cabut Izin Perusahaan Tak Jalankan Protokol Kesehatan Corona
Komisi I DPR Dukung Pemerintah Beri Relaksasi Industri Telekomunikasi
Survei: Memulai Usaha di Indonesia Lebih Sulit Dibanding Negara Tetangga
Pemerintah Siap Produksi 16.000 APD Berstandar WHO per Hari
Presiden Jokowi Minta UMKM Pembuat Masker dan APD Diberikan Insentif Fiskal