Pemerintah susun kriteria sawit dan produk turunannya untuk dibahas di PBB
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan saat ini pemerintah sedang membuat landasan kriteria sendiri terhadap minyak sawit, sebelum kebijakan Uni Eropa terkait pembatasan impor minyak kelapa sawit beserta turunannya ditetapkan pada Februari 2019.
Pemerintah Indonesia akan membuat kriteria tandingan minyak sawit, yang saat ini sedang dirancang Uni Eropa untuk dicantumkan dalam Renewable Energy Directive (RED) II. Dengan adanya kriteria dari Indonesia kebijakan pembatasan impor minyak sawit oleh Uni Eropa akan lebih adil.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan saat ini pemerintah sedang membuat landasan kriteria sendiri terhadap minyak sawit, sebelum kebijakan Uni Eropa terkait pembatasan impor minyak kelapa sawit beserta turunannya ditetapkan pada Februari 2019.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kapan Gewa lahir? Mutia mengungkapkan bahwa anaknya yang lahir pada 28 Februari 2020 sudah semakin besar dan dapat memilih pakaian yang ingin dikenakannya.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
"Kita lagi mempersiapkan sekarang milestone menghadapi Februari tahun depan, karena itu penentuan teknis implementasi passing out 2030," kata Menko Luhut, di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Jumat (29/6).
Menurut Menko Luhut, Indonesia sebagai penghasil terbesar minyak sawit harus memiliki andil dalam penetapan kriteria minyak sawit dan turunannya. "Jadi isu masih perlu dirumuskan, jangan hanya dia punya pengertian, kita juga punya pengertian jangan sampai mau didikte harus equal," tuturnya.
Menko Luhut mengungkapkan, Pemerintah Indonesia akan membawa kriteria sendiri ke Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), melalui pertemuan yang dilaksanakan pada September 2018. Indonesia meminta dukungan PBB karena minyak sawit dapat mengurangi kemiskinan di Indonesia. Dengan adanya pengurangan impor minyak sawit akan berdampak pada kesejahteraan dalam negeri.
"Kemudian tadi kita mau ketemu nanti September di PBB menyangkut masalah dampak dari passing out terhadap kemiskinan, Kelapa sawit itu berpengaruh terhadap perbaikan kemiskinan jadi gini rasio Indonesia turun karena palm oil," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Mahathir Mohamad ajak Indonesia lawan kampanye hitam terhadap industri kelapa sawit
Kemendag pastikan larangan ekspor CPO ke Uni Eropa tidak diskriminatif
Pasar direbut Filipina, ekspor kelapa dari Indragiri Hilir merosot tajam
Bertemu 13 Dubes negara Uni Eropa, PKS bahas radikalisme hingga kelapa sawit
Luhut bentuk tim negosiasi akhiri larangan ekspor CPO ke Uni Eropa
Ini kata Mendag Enggar soal larangan CPO di Uni Eropa ditunda hingga 2030
Ini strategi pemerintah perbaiki defisit neraca perdagangan