Mentan Amran Bongkar Strategi Capai Swasembada Pangan Sesuai Arahan Presiden Prabowo
Padi dan jagung menjadi fokus utama Kementan saat ini.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengungkapkan sejumlah strategi yang tengah disiapkan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mencapai target swasembada pangan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Amran menegaskan Kementan berkomitmen mempercepat upaya mencapai swasembada pangan dengan berbagai langkah konkret dan kolaborasi lintas sektor.
"Yang pertama, Bapak Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan agar kami (Kementan) mencapai swasembada pada pangan secepat-cepatnya, sesingkat-singkatnya," kata Amran kepada merdeka.com, Jakarta, Rabu (4/12).
"Beliau targetkan pada kami 4 tahun paling lambat, tapi kami berupaya keras agar sebelum 4 tahun sudah bisa swasembada kembali," tambahnya.
Fokus pada Komoditas Utama
Mengenai prioritas komoditas pangan, Amran menyebutkan padi dan jagung menjadi fokus utama Kementan saat ini.
Namun, ia juga menegaskan pentingnya memperhatikan sektor lain yang memiliki nilai strategis di tingkat nasional dan global.
"Nah kita prioritaskan dua dulu, padi dengan jagung, kemudian juga kita memperhatikan sektor perkebunan yang nilainya, yang nilainya banyak di tingkat dunia," jelasnya.
Selain itu, Kementan juga memberi perhatian pada hortikultura untuk mendukung penyediaan pangan bergizi di daerah.
Dalam hal ini, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Desa untuk mengembangkan program yang mendukung ketahanan pangan berbasis hortikultura di wilayah pedesaan.
"Ada 6 komoditas kita perhatikan, kemudian juga hortikultura. Hortikultura ini kita kolaborasi dengan Kementerian Desa untuk me-me-support pangan bergisi di daerah. Nah ini nanti kita kolaborasi semua sektor untuk mencapai suasem pada pangan dan menggerakkan sektor pergembunan hortikultura, pertanakan dan lain-lain," papar Amran.
Kolaborasi Lintas Sektor
Amran menegaskan target swasembada pangan ini membutuhkan sinergi dengan berbagai sektor dan institusi lain.
Salah satu langkah strategis adalah kolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk memperbaiki sistem irigasi, yang merupakan infrastruktur penting dalam mendukung produksi pangan.
"Ini kita kolaborasi khusus pangan, kita kolaborasi dengan Kementerian PU untuk memperbaiki sebuah irigasi tersebut, kemudian dengan TNI untuk menggerakkan Babinsa (Bintara Pembina Desa), BPR, dan seterusnya,"
Ia juga menyebutkan pentingnya melibatkan seluruh sektor, termasuk peternakan, hortikultura, dan perkebunan, untuk memastikan keberlanjutan program swasembada pangan.
"Khusus untuk jagung kita kerjasama, kolaborasi dengan Kepolisian, dengan Kementerian lain yang terkait," tegasnya.
Melalui berbagai langkah strategis ini, Kementan berharap dapat tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan domestik tetapi juga meningkatkan daya saing produk pangan Indonesia di pasar internasional.