Pemilikan 51 persen saham Freeport beri berkah perusahaan tambang pelat merah
Direktur Utama PT Bukit Asam (Persero) TBK (PTBA), Arviyan Arifin, mengakui teknologi penambangan bawah tanah (underground) yang sudah berhasil dilakukan Freeport bisa dipelajari Bukit Asam untuk dicontoh di wilayah operasinya. Selain itu, prospek kerjasama pembangunan smelter juga terbuka.
Direktur Utama PT Bukit Asam (Persero) TBK (PTBA), Arviyan Arifin, mengatakan divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia sangat menguntungkan bagi Indonesia, khususnya perseroannya. Keuntungan pertama adalah transfer teknologi dalam kegiatan penambangan.
"Freeport itu kan perusahaan tambang kelas dunia, kita juga perusahaan tambang. Tentu yang pertama kita bisa belajar, bagaimana melakukan tambang yang underground," ungkapnya ketika ditemui, di Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Senin (23/7).
-
Bagaimana Bukit Barisan terbentuk? Pembentukan bukit ini rupanya tak lepas dari pergerakan lempeng tektonik Australia. Dalam bentangan Bukit Barisan tersebut, puncak tertingginya diraih oleh Gunung Kerinci yang berada di Provinsi Jambi. Ketinggian gunung ini mencapai 3.805 meter di atas permukaan laut.
-
Apa saja kegiatan yang dilakukan Relawan Bakti BUMN di Meunasah Asan? Relawan yang lolos seleksi dari BUMN itu nantinya akan mengadakan berbagai kegiatan dari 15 – 17 Agustus 2023 dalam tiga bidang yaitu pendidikan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan lingkungan hidup.
-
Di mana Bukit Santiong terletak? Obyek wisata yang terletak di Subang, Jawa Barat ini menawarkan panorama alam yang begitu menawan.
-
Bagaimana situs Bukit Kerang terbentuk? Sampah-sampah ini berupa kerang atau remis yang seiring berjalannya waktu terus menumpuk hingga membentuk bukit.
-
Kapan Bukit Barisan terbentuk? Melansir dari beberapa sumber, seorang peneliti yang menyusuri Bukit Barisan pada tahun 1960, banyak ditemukan sedimen fosil kerang laut di sepanjang bukit.
-
Apa itu bekasam? Makanan ini diolah melalui proses fermentasi alami. Di beberapa daerah, nama hidangan ini juga disebut pakasam atau iwak samu. Meski melalui proses fermentasi, tampilan bekasam ini sungguh menggugah selera dengan cita rasa asam dan juga gurih yang berpadu menjadi satu.
Dia mengakui, teknologi penambangan bawah tanah (underground) yang sudah berhasil dilakukan Freeport bisa dipelajari Bukit Asam untuk dicontoh di wilayah operasinya.
"Kita juga mempunyai lokasi tambang yang menggunakan teknologi underground. Di Ombilin. Freeport (sudah berhasil) 600 km. Kita paling 30 km. Batubara di Ombilin itu 7.000 lebih kalorinya. Dan masih ekonomis kalau kita melakukan penambangan underground yang efisien dan itu belajar dari Freeport," jelas Arifin.
Selain itu, prospek kerjasama pembangunan smelter juga terbuka. Namun, hal tersebut dilakukan melalui Holding BUMN tambang, yakni PT Inalum.
"(Kerja sama pembangunan smelter) Kita melalui Inalum tentunya. Karena holding kita Inalum. Secara tidak langsung nanti melalui Inalum," tandasnya.
Baca juga:
Inalum ibaratkan HoA Freeport bagai secercah cahaya di perjalanan gelap divestasi
Pengambilan 51 persen saham Freeport dinilai paling menguntungkan, ini alasannya
Alumni 212 akan bawa masalah pembelian saham divestasi Freeport ke BPK dan KPK
Ekonom tegaskan tak laik masukkan cadangan SDA dalam perhitungan harga saham Freeport
Alasan Bank Mandiri tak tertarik biayai Inalum caplok 51 persen saham Freeport
Jonan soal HoA Freeport: Ini seperti tunangan tapi belum pasti nikah
Pemilikan 51 persen saham Freeport banyak diragukan, ini tanggapan Menkeu Sri Mulyani