Penambahan subsidi Solar bantu pulihkan keuangan Pertamina
Direktur Pemasaran Pertamina M Iskandar mengatakan penambahan subsidi untuk solar akan membantu keuangan perseroan. Sebab, selama ini Pertamina masih menombok agar harga bahan bakar minyak (subsidi) Premium dan Solar tidak akan naik hingga tahun 2019.
Pemerintah akan menambah alokasi subsidi untuk solar menjadi Rp 1.000 per liter dari sebelumnya Rp 500 per liter. Bersamaan dengan hal tersebut pemerintah juga berencana menambah subsidi listrik untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Direktur Pemasaran Pertamina M Iskandar mengatakan penambahan subsidi untuk solar akan membantu keuangan perseroan. Sebab, selama ini Pertamina masih menombok agar harga bahan bakar minyak (subsidi) Premium dan Solar tidak akan naik hingga tahun 2019.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
-
Di mana Pertamina Patra Niaga akan memindahkan fasilitas penerimaan BBM dan Avtur? Adapun dalam kerjasama ini, Pelindo sebagai pengembang kawasan Benoa akan menyediakan lahan, alur pelayaran, fasilitas dermaga, fasilitas oil transfer equipment, fasilitas HSSE, serta Lindung Lingkungan Perairan untuk digunakan Pertamina Patra Niaga dalam kegiatan penerimaan BBM dan Avtur melalui dermaga di Benoa Utara.
"Menteri keuangan sudah ngasih tambahan subsidi Rp 500 dalam rangka menstimulus. Itu karena Solar lebih dalam lagi Rp1.800 per liter," ujarnya, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (14/3).
Meski demikian, dia enggan menyebutkan seberapa besar uang yang harus dikeluarkan oleh Pertamina selama harga BBM penugasan tidak dinaikkan. Untuk BBM penugasan jenis Solar, Pertamina harus menanggung margin pembayaran untuk menutupi kekurangan jual Solar yang lebih besar, yakni Rp 1.800 per liter.
"Sampai dengan tahun ini Rp 900-an. Sampai Desember 2017 Rp 900 per liter kali volume 12 jutaan volumenya," imbuhnya.
Baca juga:
DPR minta pemerintah kaji ulang PP holding migas, ini alasannya
Pertamina prediksi distribusi elpiji 3 kg melebihi kuota di 2018
Kementerian BUMN beberkan tantangan harus dihadapi Pertamina ke depan
Masih negosiasi, Acrandra persilakan Pertamina impor gas dari Aljazair
Bos Pertamina klaim mampu hemat Rp 39,79 triliun berkat inovasi