Pendapatan Indonesia Bisa Bertambah Rp73,7 Triliun, dari Mana Sumbernya?
Potensi energi terbarukan memposisikan Indonesia dengan sangat baik memimpin dalam produksi hidrogen bersih.
Potensi energi terbarukan memposisikan Indonesia dengan sangat baik memimpin dalam produksi hidrogen bersih.
- Indonesia Dapat Utang Rp7,5 Triliun dari ADB, Ternyata Dananya untuk Ini
- Punya Potensi Besar, Indonesia Ogah Buru-Buru Ekspor Energi Hijau
- Pada tahun depan, Indonesia akan mulai mengimplementasikan penggunaan kendaraan berbasis hidrogen
- Indonesia Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Hidrogen Kapasitas 41 Gigawatt
Pendapatan Indonesia Bisa Bertambah Rp73,7 Triliun, dari Mana Sumbernya?
Indonesia berpotensi menambah pendapatan negara dari pengembangan hidrogen bersih, khususnya pupuk.
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Jodi Mahardi mengatakan nilai potensi ini mencapai USD4,5 miliar, atau setara Rp73,7 triliun dengan kurs Rp16.380 per USD.
Jodi menyampaikan, Indonesia memiliki pasar pupuk signifikan dan berkembang yang dapat mengadopsi hidrogen rendah karbon setelah harganya menjadi kompetitif.
"Pada tahun 2023, PT Pupuk Indonesia memproduksi 18,7 juta ton pupuk dengan estimasi pangsa pasar nasional sebesar USD 4,5 miliar," kata Jodi dalam acara Indonesia International Hydrogen Summit 2024 di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (19/6).
Selain pupuk, produk hidrogen bersih juga potensi meraup cuan dari pasar ekspor.
Sebab, sambung Jodi, Indonesia berdekatan dengan negara-negara yang punya permintaan tinggi untuk hidrogen bersih, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura.
"Pada tahun 2023, negara-negara ini, mereka memiliki permintaan hidrogen gabungan sebesar 4 juta ton. Dan permintaan ini saat ini hampir seluruhnya dipenuhi dengan hidrogen berbasis fosil," ungkapnya.
"Namun, Indonesia, kita berada dalam posisi yang baik untuk memenuhi sebagian permintaan ini dengan ekspor hidrogen rendah karbon di masa mendatang," imbuh dia.
Adapun permintaan hidrogen global diperkirakan akan meningkat lebih dari empat kali lipat selama periode 2020-2050, seiring banyak negara berupaya mencapai tujuan emisi nol bersih.
"Pada tahun 2023, 1.418 proyek hidrogen bersih diumumkan secara global, meningkat 36 persen dari tahun sebelumnya dan mewakili investasi sebesar USD 570 miliar," terang Jodi.
Selain dekarbonisasi industri untuk mengejar net zero emission, ia menambahkan, hidrogen bersih juga dapat digunakan di area baru semisal sektor transportasi.
"Sumber daya gas alam Indonesia yang besar dan kapasitas penyimpanan CO2 yang besar serta potensi energi terbarukan memposisikan kita dengan sangat baik untuk memimpin dalam produksi hidrogen bersih," pungkasnya.