SPBU Hidrogen Pertamina Jadi Alternatif Energi Bersih Gantikan BBM
SPBU Hidrogen Pertamina Jadi Alternatif Energi Bersih Gantikan BBM
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa mendukung langkah Pertamina membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Hidrogen. Dia menilai, langkah ini sejalan dengan rencana transisi energi bersih.
Apalagi, lanjutnya, sumber dari hidrogen tersebut, antara lain juga berasal dari panas bumi dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Pertamina.
"Patut diapresiasi karena hidrogen memang bisa menjadi salah satu alternatif energy carrier, yang bisa dipakai untuk menggantikan energi fosil," katanya dikutip dari Antara, Minggu (21/1).
Fabby juga berharap, upaya BUMN tersebut bisa berhasil, apalagi pembangunan SPBU hidrogen tersebut merupakan inisiatif Pertamina dalam menciptakan ekosistem kendaraan hidrogen.
Menurutnya, keberadaan kendaraan berbahan bakar hidrogen tersebut, bisa menjadi alternatif energi bersih selain baterai EV.
"Saya harap sukses langkah Pertamina ini. Mungkin ini juga bagian dari strategi bisnis mereka. Pertamina masuk ke industri mobil listrik lewat pengembangan ekosistem baterai di Indonesia dan sekarang di kendaraan hidrogren," ujarnya.
Dikatakannya, pembentukan komunitas hidrogen merupakan keniscayaan, selain sebagai upaya transisi energi, juga merupakan bagian dari upaya transformasi bisnis Pertamina.
"Harus dilakukan, memang harus masuk ke sana sebab, mereka akan menghadapi berkurangnya BBM fosil sehingga harus melakukan antisipasi di masa datang," katanya.
Namun demikian dia mengingatkan dalam upaya pembentukan ekosistem hidrogen, Pertamina tidak bisa berjalan sendiri. Oleh karena itu diharapkan pemerintah bisa mendampingi BUMN migas itu dalam mengembangkan ekosistem tersebut.
berita untuk kamu.
Pemerintah, lanjutnya, harus menyiapkan regulasi yang bisa mendorong pengembangan ekosistem kendaraan hidrogen.
"Di Kementerian ESDM, misal, kan sudah ada roadmap-nya. Hanya implementasinya saja yang perlu dipikirkan. Misalnya perlu peraturan presiden atau regulasi lain untuk mendorong,” katanya.
Sebelumnya, Pertamina melalui Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) berkolaborasi dengan Toyota untuk mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia. Peletakan batu pertama hydrogen refueling station (HRS) dilakukan 17 Januari 2024 di SPBU Daan Mogot.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pembangunan SPBH merupakan suatu tonggak penting dalam mendukung program mencapai target net zero emission (NZE) 2060.
"Karena ini real clean energy, tidak ada waste," katanya.
Pasar SPBH, menurut dia, sudah ada dan sudah siap, sebab, dalam kerja sama tersebut, tugas Toyota adalah memproduksi fuel cell electric vehicle Toyota Mirai, yang akan melakukan pengisian hidrogen di SPBH Pertamina.
Keberadaan kendaraan berbahan bakar hidrogen tersebut dinilai bisa menjadi alternatif energi bersih selain baterai EV.
- Idris Rusadi Putra
Perdana, Indonesia punya SBPU Hidrogen Hijau pertama untuk pengisian energi bagi kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaPermintaan hidrogen di sektor ini diperkirakan akan mencapai 161 GWh atau 4,88 kilo ton hidrogen di tahun 2040.
Baca SelengkapnyaDalam memastikan quantity and quality produk, Irto mengatakan pengecekan selalu dilakukan berkala mulai dari Terminal BBM hingga SPBU.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hidrogen hijau sebagai bahan bakar kendaraan bermotor yang 4 kali lebih murah dari Bahan Bakar Minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran berencana melakukan efisiensi terhadap penyaluran subsidi energi seperti Pertalite dan LPG 3 Kg.
Baca SelengkapnyaSemua jenis BBM yang dijualnya mengalami penurunan harga yakni BP Ultimate, BP 92, BP diesel.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi melakukan survei untuk mengetahui keberadaan hidrogen alami di Pulau Sulawesi bagian timur,
Baca SelengkapnyaPihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaSetelah ditelusuri, ternyata tanki BBM mobilnya telah tercampur dengan air.
Baca Selengkapnya