Pengamat: Ekspor listrik dimungkinkan saat di luar beban puncak
Pada saat di luar beban puncak, produksi listrik banyak yang terbuang sia-sia.
Pengamat energi dari Institute for Essensial Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyatakan rencana Dahlan Iskan atau PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan menjual listrik ke Papua Nugini dan Malaysia tak menjadi masalah. Namun, dia memberikan catatan, ekspor listrik hanya diperbolehkan ketika tidak dalam beban puncak.
Pasalnya pada saat itu, listrik tetap berproduksi, namun tak dimanfaatkan secara optimal.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Bagaimana cara warga kampung memproses cecak untuk ekspor? "Warga kampung membantu menangkap, mengumpulkan, memilah berdasarkan ukuran, mengeringkan dan akhirnya dikemas," kata Satyawan.
-
Apa yang membuat sepak bola menjadi mimpi yang diwujudkan? Sepak bola adalah mimpi yang dibuat nyata melalui kerja keras dan semangat.
-
Apa yang menjadi komoditi utama ekspor Kerajaan Demak? Ia menulis komoditi utama yang menjadi ekspor Kerajaan Demak adalah beras dan bahan-bahan makanan lainnya.
-
Ke mana tembakau dari Jember diekspor? Tembakau-tembakau dari Jember serta beberapa daerah lain di Hindia Belanda diekspor ke luar negeri.
-
Apa yang dimaksud dengan empon-empon? Empon-empon adalah istilah dalam bahasa Jawa yang merujuk pada akar dari berbagai jenis tanaman obat. Istilah ini juga biasanya digunakan untuk menyebut ramuan seduhan dari minuman hangat dengan bahan akar dan tanaman herbal.
"Kita butuh akses, ada sekian juta yang belum mengakses listrik yang perlu dipenuhi listriknya. Tapi pada saat bersamaan kawasan tertentu produksi listrik bisa dihasilkan yang saat itu tidak terpakai," ujar dia di Hotel Harris, Jakarta, Rabu (19/6).
Beban puncak menurutnya ketika pukul 17.00 sampai 22.00. Otomatis pada pagi hingga sore, penggunaan listrik kecil dan terbuang sia-sia. Oleh karena itu bisa dibuat sistem interkoneksi di mana listrik yang tidak terpakai dapat dibeli pihak lain.
Selain itu yang terpenting juga adalah akses listrik utamanya untuk industri, institusi harus dipenuhi terlebih dahulu.
Meski, saat ini ada 14 juta rumah tangga yang belum menikmati listrik, namun untuk mendorong mereka merasakan terang benderang juga cukup sulit.
"Tidak mudah karena sekarang mereka tinggal di pedesaan, daerah terpencil yang biaya untuk menyediakan listrik juga mahal," jelasnya.
(mdk/bmo)