Pengendara Mobil Diminta Berhati-hati, Penyebaran Covid Rentan Terjadi di Rest Area
Berdasarkan pengamatan YLKI di sejumlah rest area masih sangat minim penandaan dan peringatan protokol kesehatan. Terlebih masih banyak masyarakat yang bergerombol tidak mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan ketika melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi saat libur Nataru 2020. Dia pun mewanti-wanti penyebaran Covid-19 terjadi ketika di rest area atau tempat peristirahatan.
"Libur panjang sebenarnya paling kritikal adalah pengguna kendaraan pribadi dalam tol. Karena di dalam tol itu paling kritikal adalah di rest area, baik di Trans Jawa maupun di Trans Sumatera," kata dia dalam diskusi Mudik Natal dan tahun Baru 2021 di Masa Pandemi Covid-19, Senin (21/12).
-
Di mana Rest Area Kledung berada? Dikutip dari Sumbingsegar, rest area Kledung diapit oleh Gunung Sumbing dan Sindoro.
-
Apa yang terjadi di Rest Area KM 86.B Cipali Subang? Semburan api yang terjadi di rest area KM 86.b Tol Cipali, Kabupaten Subang, Jawa Barat, dikabarkan padam.
-
Dimana lokasi Rest Area Agrowisata Jobong? Salah satu bangunan ikonik yang berkenaan dengan potensi ini adalah keberadaan tungku raksasa di Desa Sedeng, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
-
Kapan Rest Area Kledung ramai dikunjungi? Saat musim panen, pengunjung bisa menyaksikan aktivitas para petani memetik daun teh.
-
Apa yang ditemukan di SPBU nakal di rest area KM 42 Tol Japek? “Pada pompa ukur BBM di SPBU ini diduga terpasang alat tambahan berupa switch/jumper yang dapat mempengaruhi hasil penakaran atau mempengaruhi jumlah volume cairan BBM yang diterima".
-
Kenapa Tungku Raksasa di Rest Area Agrowisata Jobong dibangun? Tungku raksasa atau yang dikenal dengan sebutan jobong dulu digunakan sebagai tempat pembakaran batu kapur.
Berdasarkan pengamatan YLKI di sejumlah rest area masih sangat minim penandaan dan peringatan protokol kesehatan. Terlebih masih banyak masyarakat yang bergerombol tidak mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker.
"Penandaan hanya terlihat di toilet ataupun di masjid. Oleh karena itu saya juga sudah meminta kepada Kementerian PUPR dan manajemen rest area untuk menandakan penandaan itu diperbanyak," kata dia.
Dia mendesak agar manajemen rest area tidak hanya membuat peringatan protokol kesehatan dalam bentuk tulisan. Namun juga melalui pengeras suara. Sehingga orang tunarungu pun terakomodir dengan baik.
"Jadi seharusnya mengakomodir keseluruhan kepentingan pengguna dari suara saya lihat juga semua manajemen rest area punya loudspeaker tetapi jarang dipakai untuk peringatan pada pengunjung di rest area untuk mematuhi protokol kesehatan," jelas dia
Restoran Lokal Tak Terapkan Protokol Kesehatan
Di samping iu, dia juga menyoroti beberapa warung dan restoran lokal yang terdapat di rest area. Dari beberapa temuan di lapangan, masih banyak yang tidak menerapkan tempat duduk dengan jaga jarak. Kecuali di pendopo.
"Kecuali di rest area pendopo itu juga sudah cukup baik menyetting protokol kesehatan. Resto asing lebih bagus implementasi protokol kesehatannya misalnya di Starbuck," katanya.
"Artinya perlu kontestasi semacam ini dari semua stakeholder dan juga masyarakat sehingga protokol kesehatan atau dipatuhi sekalipun kita harus melakukan perjalanan libur panjang ini," tutupnya.
(mdk/idr)