Detik-Detik Bos Rental Pertahankan Mobil, Lapor Polisi Tak Digubris, Ditodong Pistol dan Didor di Rest Area
Polisi berdalih bukan menolak tetapi bukti-bukti yang mengungatkan mobil Brio milik korban tidak ada.
Rizky Agam (24), anak mendiang IAR (48), bos rental yang tewas tertembak di KM45 Tol Tangerang-Merak, Rabu pagi (2/1/2025) mengaku tegar dengan musibah yang dialami keluarganya. Dia berharap pelaku penembakan dan penggelapan mobil rental Honda Brio miliknya dapat segera ditangkap dan mendapat ganjaran setimpal.
“Saya bersama ayah, abang Agam dan 4 pegawai rental mengejar mobil kami yang terindikasi tidak benar. Semula tanggal 1 Januari, sekitar jam 11 malam abang mendapat informasi bahwa dua GPS kami diputus dan ini terindikasi tidak benar,” ujar Rizky Agam di rumahnya kawasan Taman Raya Rajeg, Blok i5, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (3/1).
Rizky menerangkan Honda Brio dengan pelat nomor B2696KZO itu semula disewa oleh pria atas nama Ajad Sudrajat, warga Tangerang dengan keperluan mengantar mertua ke wilayah Sukabumi, Jawa Barat.
“Awal sewa kita pasti ada SOP, ditanyakan keperluan mengaku jemput mertua di Sukabumi dengan estimasi 3 hari sewa mulai tanggal 31 Desember,” ujarnya.
Selanjutnya, pada Rabu (1/1) malam, putra pertama IAR, Agam, mendapat informasi bahwa dua alat Global Positioning System (GPS) yang terpasang di mobil Honda Brio dicabut.
“Agam melaporkan informasi GPS dicabut ke ayah, bahwa mobil terindikasi tidak beres. Kemudian kami siap-siap mengejar mobil di jam 12 malam dan papasan dengan mobil Brio kami di wilayah Saketi,” terangnya.
Selanjutnya korban IAR bersama anak-anak dan pegawainya menepikan Honda Brio yang ternyata telah berpindah tangan dari penyewa Ajat Sudrajat ke orang yang tidak dikenali.
“Di Saketi kami papasan dengan Brio yang sedang jalan dan mepet untuk menepikan mobil. Tim dan ayah turun untuk menanyakan mobil dapat dari mana, tapi si pembawa mobil tidak jawab dan langsung menodongkan pistol ke ayam kami dan ternyata ada mobil Sigra Hitam yang turut mengawal, mobil Sigra ini menabrakkan ke tim kami, satu anak buah ayah ditabrak sampai terjatuh dan terseret dan langsung mereka kabur,” ujar Rizky.
Selanjutnya, Rizki, Agam dan almarhum IAR bersama 4 pegawai rental berupaya membuntuti kedua mobil tersebut yang mengarah ke wilayah Jalan Raya Anyer-Carita.
Karena mengetahui pelaku pembawa mobil Brio miliknya membawa senjata api, IAR mengatur strategi agar pengejaran tidak diketahui. Laju kendaraan diatur berjarak 10 kilo meter dari jarak Honda Brio yang diburu.
“Karena terpantau mobil itu berhenti selama 20 menit, kami akhirya mendatangi Polsek Cinangka meminta pendampingan. Namun dari Polsek enggan atau keberatan karena dikatakan kita dari leasing, padahal sudah kami jelaskan kami pemilik rental dibuktikan dengan surat-surat resmi, BPKB, STNK dan kunci serep sampai petugas piket menelepon Kapolsek tapi petugas menyuruh kami mengambil sendiri dan membawa Brio ke Polsek. Akhirnya kami mengarah ke Cilegon,” ujarnya.
Karena tidak juga mendapat pendampingan polisi dan mobil Brio mengarah ke Jalan Raya Ciater-Carita, akhirnya IAR sempat menghubungi sesama pengusaha rental untuk mencegat mobil di wilayah Bakaheuni, Lampung.
“Tadinya kita pikir mau dibawa ke Lampung, sudah mau dicegat di Bakaheuni, tapi ternyata mengarah ke Jakarta,” ucapnya.
Selanjutnya IAR menghubungi asosiasi rental mobil Indonesia (ARMI) untuk meminta bantuan pencegatan mobil di tiga pintu Cikande, Balaraja, Cikupa.
“Ternyata mobil sudah lewat Cikande dan terparkir di rest area depan Indomaret, ketika akan diambil mobil Brionya dan kawan saya mendapatkan orang yang bawa brio tersebut ternyata pengemudi yang ada di mobil Sigra membuka kaca mobil dan memberikan tembakan peringatan. Ditembak 4-5 kali ke arah kerumunan kita, saya kabur dan meminta pertolongan ke area belakang Indomaret di SPBU tapi tidak ada yang menolong,” ujar dia.
Sekembalinya Rizky ke titik awal di depan Indomaret usai gagal meminta bantuan orang-orang yang ada di sekitar. Dia mendapati bahwa ayahnya telah bercucuran darah dan tergeletak di dalam Indomaret.
“Ayah saya sendiri terkena tembakan di Dada, terkapar di dalam Indomaret, darah mengucur saya buka baju agar darahnya tidak terus mengalir. Katanya saat pengemudi Sigra menembak ke arah kerumunan ayah saya bukan lari malah mendekati penembak entah bagaimana bisa sampai ke dalam Indomaret, saya engga tahu karena berlari ke SPBU meminta bantuan,” jelasnya.
Selain IAR, RAB (Ramli) rekan sesama pengusaha rental yang turut membantu pengejaran mobil ikut tertembak di bagian bahu tembus rusuk.
“Ayah saya meninggal dalam perjalanan ke RSUD kalau temannya Pak Ramli saat ini kritis dan dirawat di RS Siloam Lippo Karawaci,” ungkap Rizky.
Polisi Bantah Tolak Laporan Korban
Kapolsek Cinangka Polres Cilegon AKP Asep Iwan Kurniawan meluruskan informasi itu. Dia mengakui pada Kamis dini hari pukul 03.10 Wib, tujuh orang menumpang Expander warna putih mendatangi polsek yang mengaku dari leasing. Mereka diterima Brigadir Deri yang saat itu tengah piket.
"Yang bersangkutan menyampaikan maksudnya datang ke Polsek Cinangka yakni meminta bantuan dan pendampingan untuk melakukan pengambilan atau penarikan Mobil karena masalah leasing/rental. Brigadir Deri selaku anggota piket menanyakan terkait legalitas kendaraan yang akan ditarik tersebut namun yang bersangkutan tidak bisa menunjukannya," kata Kapolsek dalam rilis yang diterima wartawan, Jumat (3/1).
Brigadir Deri kemudian menghubungi dirinya selaku kapolsek untuk meminta arahan apa yang harus dilakukan.Selaku kapolsek, dia memintah Brigadir Deri memberi pemahaman kepada yang bersangkutan agar tidak salah paham.
"Dan jangan sampai upaya kita melakukan pendampingan tersebut menyalahi aturan/melanggar hukum karena akan mensita/menarik kendaraan untuk antisipasi kerawanan atau perlawanan saat melakukan penarikan mobil tersebut," katanya.
Setelah itu, kata Kapolsek, salah satu dari tujuh orang mengaku sebagai pemilik mobil rental. Brigadir Deri menyarankan kepada orang tersebut untuk membuat laporan secara resmi sebagai dasar pihak kepolisian.
"Karena mereka datang meminta bantuan pendampingan tidak dilengkapi dengan bukti surat apapun sebagai dasar penarikan mobil," katanya.Setelah diberi pemahaman yang bersangkutan langsung pergi ke arah Cilegon