Penghujung Tahun 2022, Harga Beras di Jakarta Naik Tembus Rp16.000 per Kg
Harga Beras di Jakarta masih terus naik hingga 31 Desember 2022. Komoditas pangan utama tersebut masih dijual di angka tertinggi Rp 16.000 per kg. Kenaikan ini tidak lepas dari kondisi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang terjadi hingga akhir tahun 2022.
Harga Beras di Jakarta masih terus naik hingga 31 Desember 2022. Komoditas pangan utama tersebut masih dijual di angka tertinggi Rp 16.000 per kg. Kenaikan ini tidak lepas dari kondisi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang terjadi hingga akhir tahun 2022.
Melansir data infopangan.jakarta.go.id, Minggu (1/1), harga beras IR 64 atau Setra Ramos secara rata-rata kompak naik. Untuk beras IR III secara rerata dijual Rp 10.151 per kg, beras IR II 10.912 per kg, dan beras IR I Rp 11.769 per kg.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
Sementara untuk beras IR 42 (Pera) juga mengalami kenaikan menjadi Rp 12.652 per kg. Adapun harga tertingginya dijual di Pasar Grogol, Jakarta Barat yang dipatok Rp 16.000 per kg.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan, cuaca tak bersahabat itu pastinya bakal turut mempengaruhi produksi dan harga beras di pasaran.
"Beras sampai Tahun Baru bakal makin tinggi. Harga akan naik sampai Desember (2022). Mungkin akan turun saat Januari, Februari (2023) ketika mulai masuk panen," kata Tauhid kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Menurut dia, bila hujan lebat berlangsung cukup lama, itu dikhawatirkan akan banjir pada daerah-daerah sentra produksi padi. Alhasil lahan sawah bisa rusak dan mengganggu musim panen.
"Sekarang kan udah mau musim panen, Januari mulai panen. Jadi kalau (periode cuaca ekstrem) meluas, otomatis akan terjadi penurunan produksi pada daerah-daerah berbasis padi," ungkap Tauhid.
"Kalau padi kan kena hujan biasa, asal jangan banjir. Kalau banjir, rusak sawah. Karena kalau padi kurang, kita impor, itu sosial politiknya tinggi lah. Itu harus diantisipasi," imbuhnya.
Selain kerusakan sawah, Tauhid menyebut iklim tak bersahabat berupa hujan lebat juga akan mengganggu arus logistik. Otomatis harga beras akan kian terkerek naik. "Logistik laut juga akan menunda pelayaran, enggak akan berani kalau ombak tinggi. Saya kira harus jadi catatan lah. Mudah-mudahan enggak akan banjir. Yang jelas, harga akan naik," tutur dia.
Reporter: Maulandy Rizki Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Impor 500.000 Ton Beras Demi Jaga Stabilitas Harga
Jerit Ibu Tulang Punggung Keluarga saat Harga Beras Terus Melambung
Menteri Bappenas soal Polemik Data Beras: Kasus Berulang dari Tahun ke Tahun
Harga Beras Indonesia Mahal di Asean, Ini Penjelasan Ma'ruf Amin
Terungkap, Ini Penyebab Harga Beras di Indonesia Jadi Termahal di ASEAN
Laporan Bank Dunia, Harga Beras di Indonesia Termahal se-ASEAN