Pengusaha Indonesia Diajak Ikut Pameran Industri Kaca Terbesar Dunia, Catat Tanggalnya
Perusahaan-perusahaan muda didorong untuk mengambil langkah maju dan mempresentasikan bisnis mereka kepada dunia di zona start-up.
Pada tahun 2022 terdapat 928 peserta pameran dari 47 negara dan 29.278 pengunjung dari 121 negara berkumpul di acara nomor satu global ini.
Pengusaha Indonesia Diajak Ikut Pameran Industri Kaca Terbesar Dunia, Catat Tanggalnya
Pameran terbesar industri kaca glasstec akan kembali digelar di Düsseldorf Jerman pada tanggal 22 – 25 October 2024.
Glasstec merupakan pameran business-to-business terbesar untuk industri kaca di dunia, baik teknologi, pengembangan baru hingga proses pembuatannya, dan perdagangan kaca.
- Startup di RI Masih Punya Banyak Tantangan Besar, Menteri UMKM: Akses Pembiayaan Belum Terpenuhi
- Menteri Teten Masduki Ungkap 3 Tantangan Besar Dihadapi Start-Up di Indonesia
- Indonesia Jadi Negara Kedua Tujuan Investasi Digital, Bersaing Ketat dengan Singapura
- Pameran Produk Kosmetik dan Suplemen Digelar di Jakarta untuk Cetak Pengusaha Baru, Catat Tanggalnya
Menjelang pameran dua tahunan ini, Messe Düsseldorf selaku penyelenggara melakukan roadshow ke Indonesia bertemu dengan para pelaku industri kaca di Indonesia serta Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman Indonesia.
Pada tahun 2022 terdapat 928 peserta pameran dari 47 negara dan 29.278 pengunjung dari 121 negara berkumpul di acara nomor satu global ini.
"Artinya glasstec juga menjadi platform unik bagi perusahaan-perusahaan muda internasional untuk menampilkan ide-ide mereka kepada audiens yang terdiri dari para pemain kelas atas di industri kaca dunia," ucap Direktur glasstec, Lars Wismer di Jakarta, Jumat (31/5).
Dia mengatakan, pihaknya ingin mendorong perusahaan-perusahaan muda untuk mengambil langkah maju dan mempresentasikan bisnis mereka kepada dunia di zona start-up.
merdeka.com
"Platform glassstec sangat sesuai untuk perusahaan-perusahaan muda yang dinamis dan kaya ide-ide yang inovatif," katanya.
Zona start-up di glasstec adalah area yang dirancang khusus yang menghadirkan perusahaan-perusahaan baru dan inovatif. Platform ini menawarkan kesempatan unik untuk berjejaring dengan tokoh-tokoh terkemuka di sektor kaca serta pakar dari bisnis, penelitian, hingga politik.
Keunggulan dari glasstec mencakup tingginya kecenderungan pesertanya untuk berinvestasi dan tingginya persentase pengambil keputusan. Ini adalah kesempatan bagi start-up untuk menampilkan diri mereka di kancah internasional, menjalin kontak yang berharga, dan memanfaatkan peluang jaringan dan investasi.
Managing Director start-up BISS.ID GmbH, Jürgen Huber menjelaskan bahwa sebuah platform digital inovatif untuk industri konstruksi, memiliki ekspektasi tinggi terhadap acara glasstec yang akan datang.
"Kami berharap dapat berpartisipasi lagi dalam glasstec di Düsseldorf untuk dapat menampilkan solusi digital kami yang sengaja kami bangun untuk pasokan kaca dari produsen hingga ke pelanggan dan sebaliknya. Bagi kami sebagai perusahaan muda, start-up zone menyediakan platform luar biasa untuk menjalin kontak dan melakukan percakapan bisnis yang berkualitas," katanya.
Selama pameran berlangsung akan digelar program-program yang melibatkan perusahaan-perusahaan dan pakar-pakar terkemuka internasional yang menghubungkan dunia sains dengan dunia praktik.
Ketua Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman, Putra Narjadin, mengatakan bahwa industri kaca indonesia sudah menerapkan ekonomi sirkular dengan mendaur ulang pecahan-pecahan kaca yang sudah tidak terpakai menjadi kaca baru.
Beberapa pelaku industri kaca Indonesia juga telah menerapkan teknologi 4.0 dan artificial intelligence dalam proses produksinya.
"Dengan teknologi tersebut tercipta produk-produk kaca yang ramah lingkungan. Indonesia juga kembali menjadi produsen kaca terbesar di Asia Tenggara dengan masuknya dua perusahaan kaca dari Korea dan Cina yang akan mulai produksi di Indonesia akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan," tutup Putra Narjadin.