Pengusaha prediksi pertumbuhan industri konstruksi capai 9 persen
Melejitnya pertumbuhan industri konstruksi karena didukung dana APBN besar.
Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapeksindo) menilai prospek industri jasa konstruksi sangat bagus di Indonesia. Pasalnya, sektor jasa konstruksi Indonesia selama ini selalu tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.
"Selalu 7 persen lebih, (pertumbuhan ekonomi) nasional kita kan hanya sekitar 5 persen," ucap Ketua Umum DPP Gapeksindo, Irwan Katiwan di kantor wapres, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (23/2).
Irwan yakin, tahun ini industri jasa konstruksi akan tumbuh lebih tinggi dengan dukungan besarnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 bagi sektor infrastruktur.
"Seharusnya jasa konstruksi akan tumbuh tinggi sekali tahun ini. Mungkin belum sampai double digit, tapi bisa 8-9 persen, karena ruang anggaran infrastruktur APBN lebih besar," ujar Irwan.
Persoalannya, lanjut Irwan, kesiapan administrasi pemerintah. "Kita semua tahu proyek itu terlambat bukan karena kontraktornya yang terlambat tapi karena pelelangannya yang terlambat. Kita cuma dikasih ruang waktu sisa. Mereka persiapan 6 bulan, kita disuruh kerja 6 bulan. Administrasi 6 bulan, fisik 6 bulan, kalau terlambat dihukum, dikriminalisasi," jelas Irwan.
Menurut Irwan, kondisi seperti itu tidak adil bagi para pelaku jasa konstruksi. "Konstruksinya rusak dibilang kerjanya nggak bener, padahal waktunya gak sesuai," imbuh Irwan.
Irwan mengaku, daya tawar para pengusaha jasa konstruksi selama ini masih lemah. Oleh sebab itu, pihaknya meminta pemerintah untuk merevisi Undang-Undang Jasa Konstruksi agar terjadi kesetaraan antara perusahaan pemerintah dengan pelaku jasa konstruksi. "Itulah baru akan tercapai mutu, waktu biaya," imbuhnya.