Data BI: Penyaluran Kredit Sektor Properti Tumbuh 8 Persen, Sektor Konstruksi Turun 1,1 Persen
Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit UMKM pada Mei 2024 dipengaruhi oleh kredit investasi (19,0%, yoy) dan kredit modal kerja (3,6 persen yoy).
Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, pertumbuhan kredit properti berasal dari kredit KPR dan KPA yang tumbuh sebesar 14,3 persen (yoy) serta kredit Real Estate sebesar 10,1 persen (yoy).
Data BI: Penyaluran Kredit Sektor Properti Tumbuh 8 Persen, Sektor Konstruksi Turun 1,1 Persen
Data BI: Penyaluran Kredit Sektor Properti Tumbuh 8 Persen, Sektor Konstruksi Turun 1,1 Persen
Bank Indonesia mencatat penyaluran sektor kredit properti tumbuh sebesar 8,8 persen (yoy) pada Mei 2024. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya.
Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, pertumbuhan kredit properti berasal dari kredit KPR dan KPA yang tumbuh sebesar 14,3 persen (yoy) serta kredit Real Estate sebesar 10,1 persen (yoy).
“Sementara itu, kredit konstruksi pada Mei 2024 terkontraksi sebesar 1,1 persen (yoy), setelah pada April 2024 terkontraksi sebesar 3,3 persen (yoy),” kata Erwin dalam laporan BI, Jumat (21/6).
Lebih lanjut, untuk penyaluran kredit kepada UMKM pada Mei 2024 tumbuh sebesar 7,3 persen (yoy), setelah tumbuh sebesar 8,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Pertumbuhan penyaluran kredit UMKM terutama pada skala mikro (11,6 persen, yoy).
Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit UMKM pada Mei 2024 dipengaruhi oleh kredit investasi (19,0%, yoy) dan kredit modal kerja (3,6 persen yoy).
merdeka.com
Sementara untuk Kredit modal kerja (KMK) pada Mei 2024 tumbuh sebesar 10,8 persen (yoy), setelah tumbuh sebesar 12,4 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Perkembangan KMK bersumber dari pertumbuhan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, serta sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan.
Lalu, Kredit investasi (KI) pada Mei 2024 tumbuh sebesar 13,8 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 14,6 persen (yoy) terutama bersumber dari sektor Industri Pengolahan dan sejenisnya, serta sektor Listrik, Gas dan Air Bersih.
Sedangkan, kredit konsumsi (KK) tumbuh sebesar 10,1 persen (yoy) pada Mei 2024, relatif stabil dengan pertumbuhan April 2024, terutama didorong oleh perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan Kredit Multiguna.