Pengusaha Ritel Pastikan Stok Barang Cukup dan Imbau Masyarakat Tak Panik
Hippindo yang beranggotakan lebih dari 200 perusahaan retail akan senantiasa mendukung pemerintah dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan atas issue global yang saat ini sudah merebak di seluruh dunia.
Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengimbau agar masyarakat tidak melakukan panic buying dan membeli kebutuhan secukupnya saja, menyusul berita yang disampaikan Presiden Joko Widodo bahwa dua orang Indonesia positif terjangkit virus Corona.
Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah menyampaikan bahwa persediaan barang pada gerai anggota cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan pihaknya telah berkoordinasi dengan asosiasi produsen dan supplier distributor untuk memastikan persediaan guna mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kenapa usaha risoles Mistiyati mengalami penurunan saat pandemi? "Saya dulunya tujuh tahun jadi pedagang risoles keliling pakai motor sambil anter anak sekolah. Trus pas pandemi, penjualan saya turun jauh, karena konsumen pada takut beli,” ujarnya seperti dilansir dari tangerangkota.go.id.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Hippindo yang beranggotakan lebih dari 200 perusahaan retail akan senantiasa mendukung pemerintah dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan atas issue global yang saat ini sudah merebak di seluruh dunia.
"Dengan jumlah gerai lebih dari 50.000 di seluruh Indonesia, Hippindo dapat menjadi partner pemerintah dalam mengupayakan layanan terbaik untuk masyarakat Indonesia," ucap Budi dikutip keterangannya kepada merdeka.com di Jakarta, Senin (2/3).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengimbau masyarakat tetap tenang pasca diumumkannya dua orang warga Depok positif virus corona. Masyarakat diminta untuk tidak berbelanja berlebihan, mulai dari bahan pokok hingga masker.
"Enggak perlu. Saya minta masyarakat tenang. Jangan dibuat makin gawat ini, semuanya supaya berjalan seperti biasa. Termasuk belanja jangan berlebih-lebihan," kata Muhadjir di Kantor Staf Presiden usai rapat bersama para Menteri, Senin (2/3).
Dia mengingatkan agar masyarakat tidak perlu memborong barang pokok serta tidak panik. Menurut dia, dalam kondisi seperti ini harus diperlukan ketenangan serta berhati-hati.
"Enggak, saya kira enggak diperlukan. Jangan gampang panik lah, dalam kondisi seperti ini diperlukan ketenangan, hati-hatian dan juga tidak grasak-grusuk," ungkap Muhadjir.
Pusat Perbelanjaan Masih Normal
Kondisi sejumlah pusat perbelanjaan maupun toko ritel yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari masyarakat yang berada di kawasan Jakarta Selatan masih terpantau normal hingga Senin sore (2/3). Belum terlihat adanya kepanikan maupun aksi belanja stok barang berlebihan pasca pemerintah Indonesia mengumumkan dua orang warganya menjadi korban virus corona.
Salah satu masyarakat yang tengah belanja, Lia mengaku belum mendengar informasi terkait pengumuman yang disampaikan pemerintah terkait dua orang warga di Depok yang terinfeksi virus corona.
"Belum tahu mas, aku jarang baca berita," tegas dia di Kawasan Blok M, Jakarta, Senin (2/3).
Meski begitu, dia merasa khawatir soal informasi tersebut. Akan tetapi, sampai saat ini aktivitas yang dilakukannya masih normal dan belum merasa terganggu dengan pemberitaan tersebut.
"Khawatir ada, tapi ya masih biasa aja. Sejauh ini kegiatan masih normal sih, mas," sahut Lia.
Dia menyebut masih membeli kebutuhan sehari-hari seperti biasa. Dan belum ada rencana untuk menyetok kebutuhan pangan dengan jumlah besar. "Masih normal belanja nya, bisa di di lihat, ga beli banyak,' terang wanita paru bayah tersebut.
(mdk/idr)