Pengusaha: Tak Ada Impor Jagung, Harga Pakan Ternak Bisa Rp8.000, Peternak Semaput
Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jawa Timur, Hidayatur Rahman, mengapresiasi langkah pemerintah yang telah melakukan impor jagung sebanyak 100.000 ton. Sebab, apabila itu tidak dilakukan para peternak mandiri semakin tercekik akibat tingginya harga pakan jagung.
Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jawa Timur, Hidayatur Rahman, mengapresiasi langkah pemerintah yang telah melakukan impor jagung sebanyak 100.000 ton. Sebab, apabila itu tidak dilakukan para peternak mandiri semakin tercekik akibat tingginya harga pakan jagung.
"Ini sinyalnya positif. Karena kalau tidak, ini pasti bisa tembus Rp 8.000 per kilogram kalau ini tidak ada impor. Dampaknya peternak semaput," katanya saat dijumpai di Kabupaten Blitar, seperti ditulis Jumat (15/12).
-
Kapan pajak anjing diterapkan di Indonesia? Aturan pajak untuk anjing pernah diterapkan di Indonesia, saat masa kolonialisme Belanda.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Dimana pajak anjing diterapkan di Indonesia? Kebijakan ini terdapat di banyak daerah seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Mojokerto.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kenapa Pulau Jawa menjadi pusat ekonomi penting di Indonesia? Pulau Jawa merupakan pusat ekonomi negara Indonesia, menampung sebagian besar aktivitas bisnis, industri, dan perdagangan negara ini. Kota Jakarta terutama menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi utama yang menggerakkan perekonomian nasional.
Menurutnya, dengan kondisi harga yang saat ini mencapai hampir Rp 6.000 per kilogram saja banyak para peternak menjerit. Apalagi, harga tersebut naik dari harga normal yakni dikisaran Rp 4.000 per kilogram.
"Jadi peternak akan mengalami kerugian yang sangat besar, dengan harga Rp 5.800 sekarang saja jagung tidak tersedia dan boleh dibilang kita beli naikin 50 kalau tak naikin tidak dapat barang ditaikin terus ini," jelasnya.
Oleh karenanya, dirinya berterimakasih banyak kepada pemerintah yang telah memutuskan melakukan impor jagung. Sebab, apabila tidak ada impor para peternak tidak mengetahui bakal dapat jagung dari mana. Sedangkan awal tahun tidak lagi masa panen, belum lagi faktor cuaca sedang musim hujan. "Nah itu pasti menjadi malapetaka bagi peternak," imbuhnya.
Diketahui, Pemerintah Jokowi-JK memutuskan untuk melakukan impor jagung pakan ternak sebanyak 50.000 ton hingga 100.000 ton pada akhir 2018. Hasil impor jagung ini dilakukan untuk menjaga kebutuhan para peternak mandiri.
Baca juga:
Pengusaha Minta Impor Jagung Tahap Dua, Ini Alasannya
Ini Dampak Kebijakan Pemerintah Pinjam Jagung ke Swasta Guna Penuhi Kebutuhan
Bulog Tak Mau Berpolemik Soal Data Jagung
Bulog Belum Tentu Impor Jagung 100.000 Ton, Ini Alasannya