Pengusaha tolak pelonggaran batasan produksi rokok golongan menengah
Forum Masyarakat Industri Rokok Seluruh Indonesia (Formasi) meminta agar pemerintah menolak usulan pelonggaran batasan produksi SKM (sigaret kretek mesin) golongan II dari 0-2 miliar batang menjadi 0-3 miliar batang per tahun. Sebab, hal ini bisa merugikan pengusaha lain maupun pemerintah.
Ketua Harian Forum Masyarakat Industri Rokok Seluruh Indonesia (Formasi) Heri Susianto meminta agar pemerintah menolak usulan pelonggaran batasan produksi SKM (sigaret kretek mesin) golongan II dari 0-2 miliar batang menjadi 0-3 miliar batang per tahun.
Menurutnya, usulan tersebut tidak tepat sasaran dan merugikan perusahaan rokok lainnya. Sebab, perusahaan rokok yang mampu memproduksi hingga 3 miliar batang per tahun seharusnya layak naik kelas menjadi golongan I.
-
Bagaimana dampak cukai rokok terhadap industri hasil tembakau? "Kita dibatasi produksinya, tapi di lain pihak rokok ilegalnya meningkat. Kalau rokok ilegal menurut informasi dari kawan-kawan Kementerian Keuangan, itu hampir 7 persen. Kalau itu ditambahkan kepada produksi yang ada, pasti akan tidak turun," tuturnya.
-
Bagaimana Djarum berhasil menjadi perusahaan raksasa di industri rokok? Tiga tahun berikutnya, Djarum berinovasi dengan meluncurkan Djarum Filter, merek rokok pertama yang diproduksi secara mekanis. Kesuksesan ini menjadi pijakan untuk diperkenalkannya Djarum Super pada tahun 1981. Saat ini, Djarum bukan hanya menjadi perusahaan raksasa, tetapi juga menjadi pilar industri rokok dengan lebih dari 75 ribu karyawan yang berdedikasi.
-
Bagaimana Mendag memastikan pasokan tembakau dan cengkih untuk industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Dimana industri rotan di Cirebon berlokasi? Deretan produk rotan berbentuk kursi kuda, miniatur sepeda, tudung saji sampai ayunan anak menghiasi toko-toko di sepanjang jalan Desa Tegal Wangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.
"Mereka secara finansial dan infrastruktur sangat siap jika naik ke golongan I," ujar Heri Susianto di Malang, Senin (19/9).
Dia menambahkan, kebijakan ini justru akan merugikan pemerintah, sebab perusahaan rokok yang mampu memproduksi hingga 3 miliar batang per tahun bisa menikmati tarif cukai lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan golongan I. Sehingga, penerimaan pemerintah dari cukai rokok akan terganggu.
Selain itu, pangsa pasar perusahaan rokok golongan I akan tergerus oleh perusahaan golongan II yang mampu memproduksi rokok hingga 3 miliar batang per tahun. Padahal pangsa pasar rokok tidak bertambah bahkan terus berkurang.
"Mereka kuat dari sisi modal dan infrastruktur, namun menikmati tarif cukai yang sama. Kalau potensi penerimaan negara dari cukai bermasalah, tentu realisasi penerimaannya juga akan bermasalah juga, yakni bisa tidak optimal," ujarnya.
Heri berharap persaingan antar dan golongan PR bisa lebih adil dan proporsional. Penerimaan negara dari cukai rokok juga diharapkan bisa lancar dan tidak terganggu dengan aturan main yang proporsional dan adil.
(mdk/idr)