Penjelasan Lengkap soal Jebakan Utang dan Cara Menghindarinya
Selama bisa memastikan akan membayar kembali utang dengan tepat waktu, maka sebenarnya tidak menjadi masalah. Meski begitu, sangat penting untuk tahu batas dan tidak berlebihan agar tidak jatuh ke dalam perangkap utang.
Utang menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian orang. Namun, terkadang ada kondisi yang menyebabkan seseorang harus berutang. Entah itu untuk mengambil pinjaman rumah, pinjaman pendidikan, atau karena kejadian tak terduga ataupun darurat.
Selama bisa memastikan akan membayar kembali utang dengan tepat waktu, maka sebenarnya tidak menjadi masalah. Meski begitu, sangat penting untuk tahu batas dan tidak berlebihan agar tidak jatuh ke dalam perangkap utang.
-
Bagaimana cara menghindari utang dalam tips keuangan? Hindari utang dalam tips keuangan dengan menjalani gaya hidup yang tidak bergantung pada pinjaman atau utang berlebihan. Selain itu, Anda bisa bijak dalam mengelola uang Anda. Hal ini dapat membantu kalian membuat keputusan keuangan yang lebih bijak di masa depan.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Bagaimana cara mengelola keuangan agar terhindar dari siklus utang? Begitu Anda memiliki dana ekstra, penting juga untuk mempelajari cara mengelolanya dengan bijak, sehingga Anda tidak kembali memasuki siklus utang dengan menyesuaikan pengeluaran agar sesuai dengan tingkat pendapatan Anda.
-
Mengapa penting untuk menghindari mainstream dalam tips keuangan? Memang tidak salah, namun jika ingin kaya dengan penghasilan kecil, lebih baik dihindari. Belilah hanya yang kalian perlukan tanpa harus mengikuti tren yang ada.
-
Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Letakkan di depan cermin
Apa itu Jebakan Utang?
Jebakan utang adalah situasi di mana peminjam dipaksa untuk mengambil pinjaman baru hanya untuk membayar utang yang sudah ada. Pada dasarnya, jebakan utang terjadi ketika kewajiban pembayaran melampaui kemampuan membayar pinjaman.
Melansir dari laman Forbes, jebakan utang belum tentu terjadi hanya karena pinjaman mahal atau besar. Selama pendapatan peminjam cukup, pinjaman besar dapat dilunasi tanpa kerumitan.
Namun, biasanya ini terjadi karena cicilan bulanan tidak dibayar tepat waktu. Sehingga bunga utang dan denda keterlambatan pembayaran terus meningkat. Dalam skenario seperti itu, peminjam akhirnya akan mengambil pinjaman baru untuk membayar pinjaman sebelumnya.
Selain itu ada alasan lain mengapa seseorang tanpa disadari bisa terjerat utang. Misalnya, seseorang mungkin telah meminjam dengan jumlah kecil, tetapi tiba-tiba kehilangan kemampuan untuk membayar karena kehilangan pekerjaan.
Menghindari jebakan utang sangat penting, karena utang memiliki banyak risiko. Selain konsekuensi finansial, utang juga menyebabkan masalah psikologis dan masalah sosial serius lainnya. Oleh karena itu, pengelolaan dana dan pembayaran hutang yang tepat waktu sangat penting untuk memastikan seseorang tidak terjebak dalam lingkaran hutang.
Membedakan Utang Baik dan Utang Buruk
Perlu dibedakan antara utang baik dan utang buruk. Untuk memahami hal ini, utang harus dipisahkan menjadi dua jenis, yakni menghasilkan pendapatan dan tidak menghasilkan pendapatan.
Utang yang diambil untuk membeli aset yang membantu menghasilkan pendapatan, dapat diklasifikasikan sebagai utang yang baik. Sebaliknya, pinjaman atau utang yang tidak menghasilkan pendapatan dapat dianggap sebagai utang macet. Istilah 'utang macet' mengacu pada pinjaman yang tidak dapat dipulihkan dan harus dihentikan.
Menghindari dan Mengelola Utang
Penggunaan kartu kredit mungkin terlihat memudahkan dalam hal pembayaran. Tetapi jika kebiasaan ini berlanjut untuk waktu yang lama, peminjam akan segera menemukan dirinya terjebak dalam utang karena beban bunga yang tinggi terus menumpuk.
Jebakan utang bisa membuat seseorang mengalami stres berat. Maka untuk menghindari jatuh ke dalam perangkap utang, penting untuk merencanakan kebutuhan keuangan saat ini dan masa depan. Serta memastikan, jika suatu saat terpaksa untuk mengambil hutang maka harus tetap dalam batas kemampuan membayar.
Salah satu cara penting untuk mengelola utang adalah dengan menganalisis berbagai jenis utang yang timbul. Selain itu, tingkat bunga dari setiap utang dan keseluruhan jumlah terutang juga perlu dicermati untuk memutuskan bagaimana utang tersebut dikelola dengan baik.
Cara Hindari Jebakan Utang
Setidaknya ada enam faktor penting yang mungkin akan membantu mengatur keuangan dan menghindari jebakan utang.
Pertama, membuat dana darurat. Dana darurat dapat digunakan untuk menghindari jebakan utang. Misalnya dengan menyisihkan uang yang setara dengan gaji 6 bulan untuk dana darurat. Sehingga, jika terjadi sesuatu maka tidak perlu berutang. Dengan dana darurat, seseorang dapat mengatasi krisis dan menjaga segala sesuatunya berjalan selama beberapa bulan sampai situasinya stabil.
Kedua, memeriksa pengeluaran bulanan. Terkadang, seseorang cenderung berbelanja secara royal tanpa memeriksa pola pengeluaran. Padahal, melacak dan menganggarkan pengeluaran bulanan dapat mencegah pengeluaran yang boros.
Ini akan membantu dalam menghilangkan pengeluaran yang tidak diinginkan dan meminimalisir pengeluaran sehingga hanya fokus pada pengeluaran hal-hal penting saja. Karena sikap yang disiplin terhadap kebiasaan pengeluaran bulanan dapat mengurangi risiko jatuh ke dalam perangkap hutang.
Ketiga, menyeimbangkan anggaran untuk pembayaran utang bulanan. Salah satu cara yang baik untuk melindungi diri dari jebakan hutang adalah dengan memastikan bahwa total pengeluaran tidak melebihi 40 persen dari pendapatan bersih bulanan.
Anda juga harus mempertimbangkan pendapatan bersih setelah pajak, dana tabungan dan pengeluaran lainnya agar kondisi keuangan tetap stabil meskipun harus menyisihkan uang untuk pembayaran utang bulanan.
Cara Selanjutnya
Faktor berikutnya, melacak nilai pasar ekuitas rumah. Ini penting untuk menghindari ekuitas negatif dari kekayaan bersih karena beberapa waktu ini harga properti terus menurun atau stagnan di sebagian besar negara. Dengan terus-menerus melacak ekuitas rumah, akan memastikan Anda tidak lengah secara finansial.
Selanjutnya, memanfaatkan arus kas untuk membayar utang yang besar. Ini adalah cara sederhana untuk menghindari jebakan utang. Ketika ada aliran dana lebih seperti keuntungan modal atas penjualan saham atau bonus tahunan maka gunakan itu untuk membayar utang dengan pembayaran tinggi.
Karena ketika pinjaman dengan suku bunga tinggi dilunasi, Anda akan secara efektif menghemat jumlah uang yang seharusnya digunakan untuk biaya bunga yang lebih tinggi.
Terakhir, menghindari pengeluaran impulsif. Di era instan dan serba cepat, pengeluaran impulsif sering terjadi dan menyebabkan banyak orang sering jatuh ke dalam perangkap utang. Menggunakan kartu kredit atau pinjaman untuk membeli rumah yang lebih besar atau mobil baru terlihat sangat mudah. Tetapi itu yang telah mendorong ke dalam perangkap utang yang tidak disengaja. Jadi, pikirkanlah dua kali sebelum menghabiskan apapun melalui kredit.
Prioritaskan kebutuhan pribadi dengan menentukan barang-barang esensial, semi-esensial, dan non-esensial akan membatasi pengeluaran dan membantu Anda hidup sesuai kemampuan. Pada akhirnya, kesadaran yang tepat tentang pendapatan, kewajiban keuangan, dan pengeluaran rutin lah yang dapat mengurangi risiko jebakan utang sejak dini.
Reporter Magang: Hana Tiara Hanifah
(mdk/idr)