Generasi Milenial dan Gen Z Sepakat Uang Bisa Membeli Kebahagiaan
Banyak yang percaya uang tidak bisa membeli kebahagiaan, tapi tidak dengan milenial dan Gen Z.
Banyak yang percaya uang tidak bisa membeli kebahagiaan, tapi tidak dengan milenial dan Gen Z.
Generasi Milenial dan Gen Z Sepakat Uang Bisa Membeli Kebahagiaan
Kemapanan finansial bagi kelompok milenial dan Z menjadi sebuah tantangan berat di tengah kondisi ekonomi global yang ketat. Ini pula yang menjadi alasan generasi Z bahwa uang dapat membeli kebahagiaan.
-
Bagaimana cara mengelola keuangan untuk Gen Z? 'Pastikan total cicilan bulanan, termasuk KPR, kartu kredit, atau cicilan lainnya tidak melebihi 30% dari penghasilan,' ujar Ria dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (18/12).
-
Bagaimana Gen Z memanfaatkan fintech untuk belanja? Data menunjukkan bahwa 67 persen pengguna fintech memanfaatkan BNPL untuk berbelanja tanpa harus melakukan pembayaran di awal.
-
Bagaimana cara milenial mengatasi keuangan yang sulit? Langkah pertama untuk menghadapi masalah keuangan adalah dengan berani menghadapinya. Anda bisa memulainya dengan tindakan sederhana, seperti menyusun daftar pengeluaran, menilai pendapatan, dan membuat anggaran bulanan. Apabila merasa kesulitan dalam proses ini, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan dari konsultan keuangan. Alternatif lainnya, Anda juga dapat memanfaatkan aplikasi keuangan yang dapat membantu dalam melacak pengeluaran. Dengan cara ini, diharapkan Anda dapat mencapai kestabilan finansial yang lebih baik.
-
Bagaimana cara Gen Z berinvestasi dengan bijak? Penting untuk kembali ke tujuan investasi dan menghindari pikiran yang hanya mengikuti tren untuk berinvestasi tanpa terjebak oleh FOMO (Fear of Missing Out).
-
Mengapa investasi penting untuk Gen Z? Untuk melindungi keuangan di masa depan, sangat penting untuk mulai merencanakan keuangan sejak dini.
-
Bagaimana uang bisa membuat orang lebih bahagia? 'Mereka bisa beralih dari hidup pas-pasan menjadi punya uang untuk ditabung setiap bulan,' jelas Killingsworth. Sedangkan, bagi orang yang berpenghasilan tinggi, kenaikan gaji mungkin hanya akan meningkatkan pengalaman hidup yang sudah mereka nikmati.
Mengutip Money Wise, sebuah survei yang dilakukan pada kelompok milenial dan Z menunjukan bahwa 72 generasi milenial dan 67 generasi Z setuju, uang dapat memberi mereka kebahagiaan, dibandingkan dengan hanya 58 persen generasi X dan 48 persen generasi boomer.
Merdeka.com
Akan tetapi, kebahagiaan di sini tidak sederhana. Dalam survei juga responden diberi pertanyaan "apakah memiliki uang lebih di bank benar-benar menyelesaikan semua masalah Anda?" Jawaban dari responden rupanya lebih rumit.
Mayoritas responden dalam survei ini menjawab, mereka akan merasa puas jika mereka tidak harus bergantung pada orang lain secara finansial.
Mereka juga akan bahagia jika mereka memiliki kemampuan untuk menanggung pengeluaran tak terduga dan mengurus orang yang mereka cintai.
Sayangnya, inflasi tinggi membuat uang yang mereka miliki saat ini seperti tidak berarti. Sekitar 67 responden dalam survei itu mengatakan bahwa mereka tidak mampu mengimbangi inflasi. Kemudian, 42 persen responden merasa standar hidup mereka memburuk.Banyak anak muda Amerika saat ini bergantung terhadap orang tua. Mereka memilih tetap tinggal bersama orang tua untuk menghemat uang sewa.
Dan, bagi orang-orang yang mampu membeli rumah pertama, mereka tetap membutuhkan dukungan finansial orang tua untuk mengimbangi biaya cicilan.
Berdasarkan survei National Association of Realtors, lebih dari seperlima orang Amerika baru-baru ini menggunakan hadiah uang tunai atau pinjaman dari keluarga atau teman mereka untuk membayar uang muka.
Ini mengapa kelompok milenial dan Z merasa bahwa uang dapat membeli kebahagiaan.
Sebab, dengan memiliki banyak uang, dapat membantu generasi muda beralih dari hidup dari gaji ke gaji menjadi bisa dengan nyaman menghabiskan uang untuk kemewahan kecil.
Sekitar 62 persen generasi milenial mengakui bahwa mereka rela mengeluarkan uang sebesar USD7 untuk membeli kopi, karena kopi memberikan kebahagiaan bagi mereka.
Selanjutnya, 58 persen generasi Z dan 55 persen generasi milenial mengatakan bahwa kebahagiaan berarti memiliki keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan yang baik.
Begitu Anda memiliki dana ekstra, penting juga untuk mempelajari cara mengelolanya dengan bijak, sehingga Anda tidak kembali memasuki siklus utang dengan menyesuaikan pengeluaran agar sesuai dengan tingkat pendapatan Anda.
Lebih dari enam dari 10 responden dalam survei tersebut mengatakan bahwa mendapatkan nasihat keuangan yang baik sangatlah penting untuk mencapai kebahagiaan finansial.
Baik Anda sedang mempersiapkan masa pensiun atau mencoba melunasi utang, penasihat keuangan dapat membantu mengevaluasi situasi Anda dan membantu Anda mencapai tujuan Anda.