Benarkah Uang Bisa Membeli Kebahagiaan? Begini Kata Ilmuwan
Penelitian ini memperkuat temuan sebelumnya, menunjukkan bahwa semakin tinggi penghasilan seseorang, semakin tinggi juga tingkat kebahagiaannya.
Penelitian terbaru dari seorang ilmuwan di Wharton School, Universitas Pennsylvania Amerika Serinag (AS), Matthew Killingsworth, mengungkap bahwa memiliki lebih banyak uang memang bisa membuat seseorang lebih bahagia bahkan bagi mereka yang sudah kaya sekalipun.
Penelitian ini memperkuat temuan sebelumnya, menunjukkan bahwa semakin tinggi penghasilan seseorang, semakin tinggi juga tingkat kebahagiaannya.
-
Apa yang ditemukan oleh penelitian tentang hubungan antara uang dan kebahagiaan? Dalam penelitian terkini, saya menemukan bahwa kebahagiaan meningkat secara stabil setidaknya melalui pendapatan ratusan ribu dolar per tahun. Namun, apa yang terjadi setelah itu - apakah kebahagiaan mencapai titik jenuh, menurun, atau terus meningkat?
-
Bagaimana penelitian tentang uang dan kebahagiaan dilakukan? Dengan membandingkan data dari tiga kelompok – satu terdiri dari lebih dari 33.000 orang dengan pendapatan minimal USD10.000, dan dua lainnya mensurvei individu yang sangat kaya dengan kekayaan bersih jutaan dolar – Killingsworth menarik kesimpulan yang tidak mengenakkan tetapi tidak terduga
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang uang dan kebahagiaan? 'Apakah ada titik di mana lebih banyak uang tidak lagi dikaitkan dengan kebahagiaan yang lebih besar?' tulis peneliti kebahagiaan dari Wharton School Universitas Pennsylvania, Matthew Killingsworth, dalam makalahnya (yang diterbitkan sendiri dan tidak ditinjau sejawat).
-
Kenapa uang tidak bisa membeli kebahagiaan? Ada hal-hal yang tidak bisa dibeli dengan uang, seperti keluarga dan teman. Kita sering mengabaikan hal-hal sederhana dalam hidup yang bisa membuat kita merasa bahagia, terlepas dari situasi keuangan kita.
-
Bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan? Happiness is making the most of what you have, and riches is making the most of what you’ve got.
-
Apa yang membuat uang dapat membeli kebahagiaan menurut Gen Z? Ini pula yang menjadi alasan generasi Z bahwa uang dapat membeli kebahagiaan. Mengutip Money Wise, sebuah survei yang dilakukan pada kelompok milenial dan Z menunjukan bahwa 72 generasi milenial dan 67 generasi Z setuju, uang dapat memberi mereka kebahagiaan, dibandingkan dengan hanya 58 persen generasi X dan 48 persen generasi boomer.
"Hubungan ini sangat sistematis, sepertinya tidak ada titik di mana uang berhenti menjadi hal penting,” kata Killingsworth, dikutip dari CNBC, Kamis (24/10).
Killingsworth menemukan bahwa dampak uang terhadap kebahagiaan terasa sama di semua tingkat pendapatan. Artinya, baik seseorang yang berpenghasilan USD 50.000 maupun USD 200.000 setahun akan mengalami peningkatan kebahagiaan yang hampir sama jika gaji mereka naik 20 persen.
Namun, orang dengan penghasilan rendah mungkin merasakan perubahan yang lebih nyata.
"Mereka bisa beralih dari hidup pas-pasan menjadi punya uang untuk ditabung setiap bulan,” jelas Killingsworth.
Sedangkan, bagi orang yang berpenghasilan tinggi, kenaikan gaji mungkin hanya akan meningkatkan pengalaman hidup yang sudah mereka nikmati.
Meskipun uang memengaruhi kebahagiaan, Killingsworth menekankan bahwa ada banyak faktor lain yang juga berperan.
"Uang hanyalah salah satu dari banyak variabel dalam persamaan kebahagiaan, dan tidak ada satu variabel pun yang dominan," tambahnya.
Portofolio Kebahagiaan
Dia menyarankan setiap orang untuk memiliki apa yang disebutnya “portofolio kebahagiaan” kombinasi dari berbagai aspek penting dalam hidup, seperti rumah, hubungan, dan karier.
Killingsworth mengingatkan bahwa meskipun mendapatkan lebih banyak uang memberi kendali dan kebebasan, cara mendapatkan uang itu juga penting.
Jika mengejar gaji tinggi membuat anda harus mengorbankan waktu bersama keluarga atau hobi, ada kemungkinan besar uang itu tidak akan membuat Anda bahagia.
"Pada akhirnya, ini bukan tentang apa yang anda beli atau berapa banyak yang anda belanjakan, tetapi tentang mampu menjalani kehidupan yang anda inginkan," ujar Killingsworth.
Dia menyarankan agar orang mencari keseimbangan.
"Bagaimana anda bisa memaksimalkan penghasilan sambil tetap melakukan sesuatu yang anda sukai?" tanyanya.
Jika pekerjaan anda menawarkan peluang untuk berkembang, mungkin bekerja beberapa jam ekstra seminggu bisa sepadan demi mendapatkan gaji lebih tinggi dan hidup lebih memuaskan.
Namun, dia juga mengingatkan agar tidak memilih karier hanya karena gajinya tinggi. Jika anda tidak merasa bahagia dengan pekerjaan tersebut, uang mungkin tidak akan bisa memberikan kebahagiaan yang anda cari.