Penuhi kebutuhan listrik RI, PLN terbitkan Global Bond USD 1,5 miliar
Direktur Keuangan PT PLN (persero) Sarwono mengatakan, pihaknya kembali menerbitkan Global Bond senilai kurang lebih USD 1,5 miliar yang akan digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi dan program 35 ribu Mega Watt (MW).
Direktur Keuangan PT PLN (persero) Sarwono mengatakan, pihaknya kembali menerbitkan Global Bond senilai kurang lebih USD 1,5 miliar yang akan digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi dan program 35 ribu Mega Watt (MW).
Global Bond tersebut diterbitkan sekaligus dalam mata uang USD dan Euro, yaitu USD 500 juta dengan tenor 10 tahun 3 bulan, USD 500 juta dengan tenor 30 tahun 3 bulan, dan € 500 juta dengan tenor 7 tahun, serta tingkat bunga masing-masing 5,375 persen, 6,25 persen dan 2,875 persen.
-
Kenapa PLBN Entikong dibangun ulang? "Ini masalah kebanggaan, masalah nasionalisme, masalah martabat dan harga diri kita. Kalau saya tidak mau seperti itu. Di sana saya bisa melihat, yang di sebelah sangat megah, yang di kita sangat jelek sekali. Saat itu juga saya perintahkan Menteri PU seminggu harus diruntuhkan," ujar Presiden Joko Widodo saat meresmikan PLBN Entikong, 21 Desember 2016.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Mengapa PLTU Batang dibangun? Pembangunan PLTU Batang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan merupakan bagian dari program penyediaan listrik 35.000 MW.
-
Apa itu PLBN Entikong? Ya, bangunan tersebut adalah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, perbatasan Indonesia-Malaysia.
-
Apa yang dibangun oleh PLN di IKN Nusantara? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
-
Bagaimana PLBN Entikong dibangun? PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) merupakan pelaksana konstruksi yang dipercaya pemerintah untuk melakukan perombakan total Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat dengan nilai proyek Rp152,49 miliar.
Dalam Global Bond ini PLN berhasil memperoleh kupon dan beban bunga yang sangat kompetitif, meskipun suku bunga acuan USD atau Fed Fund Rate pada tahun ini telah naik sebanyak 3 kali, sehingga dengan ini mampu mendukung upaya PLN untuk dapat terus menyediakan listrik kepada masyarakat dengan tarif yang terjangkau.
"Pilihan pendanaan ini cukup tepat, mengingat sebagian besar kebutuhan investasi peralatan pembangkit listrik masih harus diperoleh dari luar negeri," kata Sarwono, di Jakarta, Selasa (23/10).
Dia melanjutkan, saat kondisi pasar yang bergejolak serta isu perang dagang, PLN tidak hanya berhasil mendapatkan pendanaan dengan tenor yang panjang, namun juga berhasil memperluas basis investor di Pasar Eropa dengan Global Bond bermata uang Euro. Dengan begitu, PLN BUMN Indonesia pertama yang mampu secara bersamaan menerbitkan Global Bond di Pasar Internasional dalam dua mata uang, yaitu USD dan Euro.
"PLN juga menjadi BUMN Indonesia pertama yang mampu menerbitkan secara sekaligus dalam triple tranches yaitu tenor 7 tahun, 10 tahun dan 30 tahun," lanjut Sarwono.
Menurutnya, pencapaian ini membuktikan dunia internasional percaya keuangan Indonesia dan PLN dikelola dengan baik, serta menunjukkan keyakinan dari masyarakat internasional atas kekuatan fundamental ekonomi Indonesia. "PLN saat ini maupun sustainabilitas pertumbuhannya di masa mendatang" tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Per 19 Oktober, Bulog salurkan 640 ton beras untuk korban bencana Sulteng
Strategi Garuda Indonesia sejahterakan karyawan
Hadapi pelemahan Rupiah, Garuda Indonesia bakal hapus tiket murah
Indonesia akan segera memiliki pabrik ban pesawat pertama
BNI catat kredit perumahan September 2018 didominasi anak muda