Penurunan harga daging ayam dorong deflasi September 2015
"Ini karena cukup banyak suplainya atau persediaan di sentra produksi."
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga barang secara umum turun atau deflasi 0,05 persen pada September 2015.
Itu turut menekan inflasi sepanjang tahun ini (Januari-September) sebesar 2,24 persen. Dan, inflasi tahunan (September 2014-September 2015) sebesar 6,83 persen.
-
Kenapa harga telur ayam di Pasar Induk Rau Serang mengalami kenaikan? "Harga telur ayam naik lagi menjadi Rp32 ribu, padahal sebelumnya Rp30 ribu per kg. Kenaikan harga telur ayam sudah terjadi sejak Lebaran haji," kata Ujang.
-
Bagaimana dampak kenaikan harga ayam potong di Pasar Induk Rau Serang terhadap penjualan? Yayan menambahkan, selama kenaikan ini penjualan ayam semakin menurun hingga 50 persen. "Biasanya per hari saya bisa menjual ayam sebanyak 200 ekor ayam. Namun, saat ini hanya 100-130 ekor per hari," kata Yayan menegaskan.
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
-
Apa yang dilakukan BULOG untuk menstabilkan harga beras di Indonesia? “Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah melalui Bulog sudah menggelontorkan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah total per kemarin (14/12) sebanyak 1,1 juta ton dan kegiatan ini juga terus berlanjut digelontorkan sampai harga stabil," kata Tomi.
-
Apa yang menyebabkan harga ayam potong di Pasar Induk Rau Serang naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Kepala BPS Suryamin memaparkan penyebab utama deflasi adalah daging ayam. Harga komoditas tersebut turun hingga 9,31 persen. Penurunan tertinggi terjadi di Jambi 25 persen dan Pematang Siantar 23 persen.
"Ini karena cukup banyak suplainya atau persediaan di sentra produksi," jelas Suryamin di kantornya, Jakarta, Kamis (1/10).
Kemudian, harga cabai merah turun 10,98 persen. Penurunan tertinggi di Padang Sidempuan dan jambi, masing-masing sampai 40 persen.
"Cabai merah kalau tidak hujan ya bagus."
Tarif angkutan udara turun 10,22 persen, bawang merah (9,97 persen), cabai rawit (12,27 persen). Kemudian, harga minyak goreng turun sebesar 1,95 persen dan bahan bakar minyak (BBM) sebesar 0,53 persen.
"Bobot bensin itu besar, hampir sama dengan beras, hampir 4 persen. Artinya, perubahan dua komoditas ini cukup tinggi, ke inflasi cukup tinggi juga. Makanya pemerintah kan mengendalikan beras dan bensin itu."
Baca juga:
Kenaikan harga barang di Indonesia tertinggi se-ASEAN
BPS prediksi inflasi September terpapar pelemahan rupiah
BPS catat September alami deflasi 0,05 persen
Meski September 2015 deflasi, harga beras tetap naik 2,04 persen
Jika harga BBM tak naik, BPS optimistis target inflasi 2015 tercapai