Penurunan konsumsi buat ekonomi akhir tahun lalu lebih berimbang
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi pada 2013 tercatat 5,78 persen.
Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2013 meningkat sebesar 5,72 persen (yoy) dibanding triwulan III 2013 sebesar 5,63 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dari perkiraan bank sentral.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi pada 2013 tercatat 5,78 persen atau sedikit lebih tinggi dari perkiraan Bank Indonesia sebesar 5,7 persen.
Direktur Departemen Komunikasi BI, Peter Jacobs berpendapat sejauh ini kondisi fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat. "Dengan kinerja pertumbuhan ekonomi yang masih baik, kebijakan stabilisasi yang ditempuh oleh Bank Indonesia dan pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan dan inflasi dapat dicapai," ujarnya dalam siaran pers BI, Jakarta, Kamis (6/2).
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2013 didukung oleh kenaikan ekspor dan moderasi konsumsi yang terpelihara. Pertumbuhan ekspor tercatat mencapai 7,40 persen (yoy).
"Ini didorong kenaikan permintaan mitra dagang negara-negara maju. Kenaikan ekspor tersebut lantaran pertumbuhan sektor ekonomi yang terkait dengan ekspor seperti pertambangan dan manufaktur," jelas dia.
Sementara itu, pertumbuhan permintaan domestik melambat sejalan dengan melambatnya pertumbuhan total konsumsi dan investasi triwulan IV masing-masing 5,44 persen (yoy) dan 4,37 persen (yoy), dari semula 5,89 persen (yoy) dan 4,54 persen (yoy) di triwulan III 2013.
Menurunnya permintaan domestik membuat impor pada triwulan IV 2013 juga mencatat melambat 0,6 persen (yoy). "Secara keseluruhan, struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai berimbang searah dengan kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan pemerintah," ungkapnya.