Penyaluran Kerap Tak Tepat Sasaran, BBM Subsidi untuk Nelayan Bakal Dihapus?
Ini tanggapan Menteri Trenggono soal penghapusan BBM subsidi untuk nelayan.
Ini tanggapan Menteri Trenggono soal penghapusan BBM subsidi untuk nelayan.
- Nasib Kendaraan Pelat Kuning Jika Subsidi BBM Diganti dengan BLT
- Menteri ESDM: Pembatasan BBM Subsidi Tinggal Tunggu Waktu, Aturan Sudah Hampir Rampung
- Luhut Bantah Ada Pembatasan Pertalite Mulai 1 Oktober, Tapi Beli BBM Subsidi Ada Syaratnya
- Petani hingga Nelayan Wajib Punya Surat Rekomendasi Saat Beli BBM Subsidi
Penyaluran Kerap Tak Tepat Sasaran, BBM Subsidi untuk Nelayan Bakal Dihapus?
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono buka suara terkait usulan penghapusan BBM bersubsidi untuk nelayan. Mengingat, masih ada saluran BBM subsidi nelayan yang tak tepat sasaran.
Menurutnya, penghapusan program atau kuota subsidi perlu dikaji lebih dulu. Utamanya soal tata kelola penyaluran BBM subsidi nelayan.
"Jadi soal tata kelola kita kaji dahulu lah, saya akan mengkaji," kata Menteri Trenggono kepada wartawan, ditulis Minggu (17/12/2023).
Penyaluran BBM Subsidi bagi nelayan diketahui kerap tak tepat sasaran. Ada sejumlah program yang dijakankan pemerintah, mulai dari pembuatan SPBU khusus nelayan untuk memudahkan akses.
Di sisi lain, Menteri Trenggono berpegang pada ekosistem kampung nelayan moderen yang dikampanyekannya di berbagai titik. Menurutnya, konsep itu bisa jadi solusi.
"Makanya kemarin dengan model seperti pembangunan kampung nelayan modern itu salah satu solusi," kata dia.
Kampung nelayan moderen, kata Trenggono, memuat juga data nelayan penerima subsidi. Melalui langkah itu diharapkan mampu meningkatkan tata kelola penyaluran BBM.
"Maka kita tau persis ada datanya, yang tidak terdaftar di situ ya tidak bisa, dengan cara itu kita bisa manage (kelola)," tegas Menteri Trenggono.
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah meresmikan Kampung Nelayan Modern di Desa Samber dan Binyeri, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Kampung Nelayan ini juga telah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada 23 November lalu.
Merdeka.com
Sekretaris Ditjen Perikanan Tangkap Trian Yunanda membeberkan hasil uji coba operasional yang dilakukan satu hari setelah peresmian kampung tersebut.
Sebagai informasi, Kampung Nelayan Modern di Biak itu merupakan sebuah kampung yang memiliki lebih dari 80% penduduk yang berprofesi sebagai nelayan. Kampung Nelayan Modern ini sudah terintegrasi secara lengkap dengan sistem penyimpanan hasil nelayan (cold storage), pabrik es, bengkel nelayan, dermaga tambatan kapal, sentra kuliner, SPBU kapal, hingga taman tempat wisata.