Penyebaran Varian Delta Jadi Ancaman Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2021
Varian delta saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Namun juga dialami beberapa negara mitra dagang Indonesia, seperti China dan Amerika Serikat.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menyebut bahwa, penyebaran virus corona varian delta di Indonesia akan menjadi ancaman bagi pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021. Kondisi ini juga akan mempengaruhi kinerja ekspor dan impor Indonesia ke negara tujuan,
Dia menyebut, varian delta saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Namun juga dialami beberapa negara mitra dagang Indonesia, seperti China dan Amerika Serikat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
"Karena ini menyebar di beberapa negara, maka akan ada potensi surplus kita berkurang dan ini akan menjadi ancaman sumber pertumbuhan ekonomi kita di kuartal III 2021," kata dia dalam diskusi Indef Waspada Gelombang 2 Pemulihan Ekonomi, Jumat (6/7).
Dia mengatakan, sebagian besar pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 sebesar 7,07 persen sendiri dipengaruhi oleh surplus perdagangan, utamanya pada ekspor dan impor. Oleh karenanya, jika varian ini terus menyebar, maka akan sulit meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia.
"Saya kira permintaan akan melambat dari beberapa negara mitra dagang," jelas dia.
Di sisi lain, Tauhid menyebut ketahanan pemerintah Indonesia dalam menghadapi varian delta menjadi paling rendah jika dibandingkan beberapa negara. Hal ini didasari dari penanganan Covid-19 itu sendiri dan juga upaya vaksinasi.
"Sehingga kita cukup menderita dan belum bisa memastikan kapan varian delta ini dikurangi sampai dengan hari ini angkanya sudah 35 ribu kasus dan ini masih akan terus menjadi ancaman," jelas dia,
Dia menekankan, semakin lama penanganan pandemi Covid-19, maka semakin lama juga ekonomi Indonesia akan pulih. "Butuh berapa waktu lama kita menurunkan? apakah 3-4 bulan? saya kira ini tergantung dari penanganan covid semakin lama, semakin berdampak kepada ekonomi kita," tandasnya.
Tumbuh 3 Persen
Tauhid Ahmad memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 berada di kisaran 3 persen sampai 4 persen. Pertumbuhan ini pun bisa diperoleh jika PPKM berakhir pada 9 Agustus mendatang.
"Misalnya PPKM hanya sampai 9 Agustus mungkin punya peluang di angka 4 persen. Tapi kalau kita memperpanjang PPKM otomatis agak sulit kita untuk tambahan angka 4 persen pada kuartal III-2021," kata dia.
Dia menyebut, pertumbuhan ekonomi pada periode Juli-September masih tetap positif. Namun memang, jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal II-2021 yang tumbuh 7,07 persen.
"Artinya bahwa kita sudah keluar dari resesi tapi cenderung mengalami penurunan dibandingkan kuartal ke II 2021," imbuhnya.
Meski demikian, dia memahami secara pola memang pertumbuhan ekonomi sulit dipertahankan dikuartal III-2021. Beberapa negara-negara lain pun akan demikian. Hal ini terjadi karena 2021 perhitungan dasarnya lebih rendah, sementara kuartal III sudah berkurang. "Dan ini berakibat perhitungan turut berpengaruh," tandasnya.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 akan mencapai 3 persen sampai dengan 4 persen. Proyeksi ini mencermati, angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 yang berhasil mencatat sebesar 7,07 persen.
"Saya ingin menyampaikan proyeksi Kementerian perindustrian mengenai pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 3-4 persen," kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam konferensi pers Rilis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II-2021, Kamis (5/8).
Selain itu, Menteri Agus juga memperkirakan pertumbuhan pada kuartal selanjutnya atau IV-2021 akan lebih tinggi lagi. Yakni berada di kisaran 4 sampai 5 persen. "Dan Triwulan IV akan mencapai 4-5 persen.
(mdk/idr)