Per 25 Juni, Penyaluran KUR Tercatat Capai Rp141,14 T untuk 3,87 Juta Penerima
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mencatat, realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara keseluruhan dari Januari sampai dengan 25 Juni 2021 mencapai Rp141,14 triliun. Angka ini setara dengan 56,58 persen dari pagu tahun ini sebesar Rp253 triliun.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mencatat, realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara keseluruhan dari Januari sampai dengan 25 Juni 2021 mencapai Rp141,14 triliun. Angka ini setara dengan 56,58 persen dari pagu tahun ini sebesar Rp253 triliun.
"Sudah diberikan kepada 3,87 juta debitur," kata Menko Airlangga di Istana Jakarta, Senin (26/7).
-
Siapa yang mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Terkait dengan kebijakan tersebut, BRI menyambut baik dan mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Bahkan sejak 2021, Perseroan telah mengusulkan kepada regulator untuk me-review soal ketentuan terkait hapus buku kredit dan tagih piutang (write-off) bagi UMKM.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Dengan demikian, dukungan dengan memberikan pendanaan kepada UMKM akan mendorong roda perekonomian Indonesia. Hingga kuartal I/2023, BRI sendiri berhasil mencatat pertumbuhan kredit di sektor UMKM sebesar 9,6% year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp989,6 triliun.
-
Apa yang menjadi alasan BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? “Maka butuh policy seperti rencana pemerintah tersebut, sehingga akan menambah daya jelajah dan konsumsi kredit UMKM di masa yang akan datang. Kami telah lama memperjuangkan hal ini jadi kami menyambut baik rencana tersebut,” ujar Sunarso.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Mengapa BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Terkait dengan kebijakan tersebut, BRI menyambut baik dan mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Bahkan sejak 2021, Perseroan telah mengusulkan kepada regulator untuk me-review soal ketentuan terkait hapus buku kredit dan tagih piutang (write-off) bagi UMKM.
Menko Airlangga menyampaikan, peningkatan KUR tersebut terjadi karena perekonomian mulai pulih dan tingkat suku bunga rendah atau hanya 3 persen. Peningkatan ini juga seiring dengan kebijakan KUR yang dikeluarkan pemerintah diberikan kepada debitur tanpa agunan.
"Pemerintah sudah menaikkan dari Rp50-100 juta dan KUR klaster ini menjadi yang akan terus didorong," jelas dia.
Selanjutnya
Pemerintah juga menaikkan plafon kredit untuk segmen KUR usaha menengah. Sebelumnya, plafon untuk KUR usaha menengah adalah sebesar Rp500 juta hingga Rp10 miliar, namun kini bisa mendapatkan antara Rp500 juta hingga maksimal Rp20 miliar.
Sebagai tambahan, selama masa pandemi covid-19, pemerintah memberikan berbagai relaksasi berupa tambahan subsidi bunga KUR untuk 7,02 juta debitur dengan baki debet Rp186,5 triliun, penundaan angsuran pokok paling lama enam bulan ke 1,75 juta debitur dengan baki debet Rp70,53 triliun.
Selain itu, pemerintah memberikan perpanjangan jangka waktu bagi 1,51 juta debitur dengan baki debet Rp47,51 triliun, serta penambahan plafon KUR kepada 16 debitur dengan baki debet Rp2,49 miliar. Realisasi subsidi bunga KUR super mikro diberikan kepada 306.239 debitur sejak 1 Januari 2021 hingga 5 April 2021. Adapun realisasi penyalurannya adalah Rp2,52 triliun.
(mdk/bim)