Per Agustus, Fintech Salurkan Pinjaman Rp26 Triliun ke Masyarakat
Selain Fintech, transaksi e-commerce dan uang elektronik juga diprediksi turut mengalami peningkatan pesat di tahun ini. Untuk peningkatan transaksi e-commerce diproyeksikan mencapai 48,4 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mencatat bahwa fintech lending mengalami perkembangan cukup pesat hingga saat ini. Hal ini ini ditandai dengan besarnya pinjaman yang telah dikucurkan oleh fintech.
"Di mana, outstanding pinjaman di tahun 2021 pada bulan Agustus meningkat menjadi Rp26,09 triliun. Dan pinjaman baru sebesar Rp101,47 triliun," ucapnya dalam acara OJK Virtual Innovation Day 2021, Senin (11/10).
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto meyakinkan para pengusaha AS tentang iklim investasi di Indonesia? Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan," tanggap Menko Airlangga.
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto menekankan pentingnya kolaborasi multistakeholders untuk meningkatkan digitalisasi dan inklusi keuangan di wilayah pedesaan? Upaya optimalisasi pemanfaatan teknologi digital tersebut juga akan mendorong peningkatan nilai ekonomi digital Indonesia. Tercatat, menurut hasil studi Google Temasek, Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia sendiri pada tahun 2022 telah mencapai USD 77 miliar atau tumbuh 22% (yoy) dan diprediksi akan meningkat hampir 2 kali lipat hingga USD 130 miliar pada tahun 2025. "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
Selain Fintech, transaksi e-commerce dan uang elektronik juga diprediksi turut mengalami peningkatan pesat di tahun ini. Untuk peningkatan transaksi e-commerce diproyeksikan mencapai 48,4 persen.
"Sementara untuk uang elektronik diproyeksikan masih akan mengalami peningkatan sebesar 35,7 sampai dengan 30,1 persen," terangnya.
Sebelumnya, Airlangga menilai saat ini industri financial technology (fintech) menjadi salah satu solusi pemerintah untuk turut meningkatkan inklusi keuangan Indonesia. Mengingat fintech menawarkan berbagai kemudahan layanan keuangan terhadap masyarakat luas.
"Saya memiliki keyakinan bahwa forum ini dapat mengangkat mengenai potensi terkait fintech. semangat ini sejalan dengan untuk terus meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, khususnya fintech agar berperan penting dari segi pembiayaan dalam masa Covid-19," terangnya dalam acara peluncuran "Indonesia Fintech Society (IFSoc)", Senin (9/11).
Airlangga mengungkapkan, fintech saat ini memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air. Menyusul kian meluasnya manfaat layanan fintech hingga ke masyarakat pedesaan.
"Sebagai contoh diperkirakan ada 5 juta agen fintech yang telah melayani keuangan digital, dengan potensi untuk melayani kelompok pedesaan juga," jelas Airlangga.
Baca juga:
Jadi Sorotan Presiden Jokowi, Ini 4 Tips agar Tak Terjerat Pinjaman Online
Jokowi Minta Fintech Mudahkan Akses Bagi Masyarakat Tak Terjangkau Layanan Perbankan
Raih Pendanaan Rp2,1 Triliun, Ajaib Jadi Unicorn Fintech Investasi Pertama di ASEAN
Tren Pembayaran Digital Kala Pandemi: Metode e-Wallet Paling Populer?
Sekitar 100 Startup Indonesia Raih Total Pendanaan US$ 3,8 Miliar di Semester I
Ini Tiga Impian Xendit Sebagai New Startup Unicorn, Satu Impiannya Bikin Bangga
Mantan Menko Ekonomi dan Ketum Kadin Diangkat Menjadi Komisaris Kredivo