Perbankan Turun Tangan Atasi Stunting di Jakarta, Ini Upaya Dilakukan
Program penyuluhan dan penanganan stunting ini merupakan bentuk dukungan terhadap program kerja Pemprov DKI Jakarta terkait dengan penanganan stunting.
Salah satunya melalui penyuluhan tumbuh kembang anak dan pemberian makanan tambahan bergizi di wilayah Kelurahan Petojo Selatan, Jakarta.
Perbankan Turun Tangan Atasi Stunting di Jakarta, Ini Upaya Dilakukan
Perbankan Turun Tangan Atasi Stunting di Jakarta, Ini Upaya Dilakukan
- Bapanas Minta Anggaran Rp800 Miliar Untuk Lanjutkan Program Bantuan Pangan di 2025
- Strategi Badan Pangan Nasional Bantu Turunkan Angka Stunting
- Perusahaan Swasta Ikut Bantu Pemerintah Turunkan Angka Stunting, Begini Program Dijalankan
- Dukung Penghapusan Stunting, BRI Beri Antropometri Kit dan Makanan Tambahan Selama 3 Bulan
Kasus stunting masih ada di Ibu Kota Jakarta. Berdasarkan data bantuan sosial stunting.jakarta.go.id tahun 2023 silam, ada 39.793 balita yang tercatat memiliki permasalahan gizi.
Dari 39.793 balita dengan permasalahan gizi tersebut, 5.753 balita kurang berat badan, 9.191 balita kurang gizi, 2.026 balita idap gizi buruk, dan 22.823 balita lainnya masuk kategori stunting.
Melihat fakta ini, Bank DKI berkolaborasi dengan Yayasan Filantra, RSUD Tanah Abang dan Puskesmas Petojo Selatan serta Kelurahan Petojo Selatan lakukan program pencegahan dan penanganan stunting.
Melalui penyuluhan tumbuh kembang anak dan pemberian makanan tambahan bergizi di wilayah Kelurahan Petojo Selatan, Jakarta (29/1).
Program penyuluhan dan penanganan stunting ini merupakan bentuk dukungan terhadap program kerja Pemprov DKI Jakarta terkait dengan penanganan stunting dan pemberian makanan tambahan.
Direktur Teknologi & Operasional merangkap Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank DKI, Amirul Wicaksono mengatakan bahwa melalui partisipasi aktif dalam program ini, Bank DKI berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan turut mendukung program pencegahan dan penanganan stunting di Jakarta.
Amirul menyampaikan bahwa partisipasi Bank DKI dalam program juga merupakan implementasi dari Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan Bank DKI ditahun 2024.
“Kami percaya bahwa dengan bersama-sama, kita dapat mencapai perubahan positif dalam menangani isu-isu kesehatan kritis seperti stunting,” ujar Amirul.
Dalam rangkaian program pencegahan dan penanganan stunting, Bank DKI turut menghadirkan sosialisasi penyuluhan tentang tumbuh kembang anak yang dilakukan oleh tenaga Kesehatan dari RSUD Tanah Abang.
Dalam kesempatan tersebut Bank DKI juga membagikan sejumlah makanan bergizi makanan bergizi berupa telur, susu, biskuit dan ayam untuk anak-anak terdampak stunting di kelurahan petojo Selatan, Jakarta.
Pemberian makanan tersebut akan dilakukan selama 4 bulan kedepan. Selain itu Bank DKI melalui Filantra akan melakukan monitoring secara berkala terhadap tumbuh kembang anak-anak penerima bantuan penanganan stunting.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menambahkan Bank DKI akan terus mengimplementasikan program keuangan berkelanjutan di Jakarta termasuk melalui penerapan tanggung jawab sosial dan lingkungan Bank DKI diberbagai sektor.
Per Desember 2023 Bank DKI telah merealisasikan sejumlah program tanggung jawab sosial sebesar Rp5,1 miliar.