Belajar dari Kampar Turunkan Angka Stunting
Keberhasilan Kabupaten Kampar turunkan angka prevalensi stunting menjadi sorotan
Keberhasilan Kabupaten Kampar turunkan angka prevalensi stunting menjadi sorotan
Belajar dari Kampar Turunkan Angka Stunting
Pemerintah Provinsi Riau gelar Gebyar Audit Kasus Stunting (AKS) Tahun 2024 serentak di seluruh kabupaten kota, berpusat di Kabupaten Kampar.
Keberhasilan Kabupaten Kampar turunkan angka prevalensi stunting menjadi sorotan. Di tahun 2019 sebanyak 32,99%, tahun 2020 23,7%, tahun 2021 25,7%.
Terakhir, data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menyatakan, angka prevalensi stunting di Kabupaten Kampar sebesar 14,5% mendekati target nasional di angka 14%.
Kepala BKKBN, dokter Hasto mengatakan, dengan adanya acara ini seluruh pihak bisa lebih memahami apa makna sebenarnya Audit Kasus Stunting.
“Itulah makna besar AKS. Bukan audit uang, bukan kinerja, tetapi lebih banyak kepada kasus stuntingnya. Saya senang AKS benar-benar di launching dengan sangat baik sehingga bisa dipahami oleh semuanya,” ujar dokter Hasto.
Menurut dokter Hasto, audit ini maknanya mencari apa underlying problem yang mendasari stunting.
Sehingga satu persatu kasus stunting akan teridentifikasi dan ditindaklanjuti dengan rekomendasi intervensi yang tepat sasaran sesuai permasalahannya.
Dari hasil AKS tersebut, akan bisa membedakan penyebab stunting yang terjadi antara kabupaten satu dengan Kabupaten lainnya, kata Dokter Hasto.
"Tadi saya diskusi dengan Dinas Kesehatan (Provinsi Riau), TBC di sini juga masih cukup banyak, bisa menjadi underlying problem nya," ujar dokter Hasto.
"Dengan audit ini ada beberapa pakar yang dihadirkan, akhirnya akan bisa menentukan penyebab-penyebab stunting di provinsi maupun kabupaten/kota," tambahnya.
Di Kampar sendiri terdapat 44 Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) yang berasal dari berbagai pihak.
Baik perusahaan, lembaga bahkan pribadi, sehingga seluruh anak yang masih stunting sudah mempunyai BAAS.
“Saya sudah keliling ke seluruh Indonesia, yang 'ngeroyok' stunting seperti di Kampar ini saya belum lihat. Ngeroyok stuntingnya ini serius sekali. Semua memberikan dukungan. Dan optimis sangat karena gotong royongnya betul banyak,” puji dokter Hasto.
Dokter Hasto mengungkapkan, Presiden Jokowi menargetkan akhir 2024 angka stunting harus mencapai target 14 persen secara nasional.
Namun menariknya, di Kabupaten Kampar jangankan akhir 2024, akhir 2022 lalu sudah mencapai 14 persen.
Menurut dokter Hasto, kerja keras dan upaya yang dilakukan Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Kampar sungguh luar biasa.
"Tentu berkat dukungan yang digerakkan pak Bupati dan pak Sekda. Saya melihat pak Sekda sejak beberapa tahun lalu sudah menggerakkan, termasuk juga mitra-mitra. Saya terima kasih sekali kepada para mitra," terangnya.
PJ Gubernur Riau yang diwakili Asisten 3 Setda Provinsi Riau, Elli Wardani, mengatakan, hasil AKS di Provinsi Riau pada 2023 di 12 kabupaten/kota masih menemukan kasus stunting yang perlu diintervensi.
“Secara umum hasil AKS tahun 2023 masih ditemukan. Ibu hamil yang terpapar asap rokok, ibu hamil dengan masalah psikologis emosional, bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif, balita dengan infeksi berulang, serta ibu nifas yang belum mendapatkan pelayanan KB dan tidak memberikan Inisiasi Menyusui Dini,” terang dokter Hasto merinci tantangan yang dihadapi.
Gebyar AKS ini, menurut Elli, juga menjadi upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan AKS di Provinsi Riau tahun 2024 untuk lima pendekatan.
Yakni, memastikan penentuan keluarga dan individu target sasaran audit dilaksanakan dengan baik dan benar.
Sementara Penjabat (Pj) Bupati Kampar, Hambali, mengimbau kepada seluruh instansi terkait di Kabupaten Kampar agar segera melakukan segala upaya percepatan penurunan stunting sesuai dengan tugas masing-masing.
Hambali berharap, segala upaya yang telah dilakukan tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Kampar dapat menjadikan kabupaten ini zero stunting di tahun 2024.
Hambali menambahkan, percepatan penurunan stunting atau Audit Kasus Stunting merupakan salah satu dari lima kegiatan strategi nasional percepatan penurunan stunting.
Menurut Hambali, audit kasus stunting Kabupaten Kampar adalah kegiatan yang wajib dalam program percepatan penurunan stunting, di mana AKS dilaksanakan dua kali atau lebih dalam satu tahun.