Rembug Stunting jadi Upaya Pemkot Bandung Akselerasi Penurunan Stunting
Dari 26 persen menjadi 19 persen. Namun, angka itu masih jauh dari target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni 14 persen.
Dari 26 persen menjadi 19 persen. Namun, angka itu masih jauh dari target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni 14 persen.
Rembug Stunting jadi Upaya Pemkot Bandung Akselerasi Penurunan Stunting
Pemerintah Kota Bandung terus berupaya untuk menurunkan kasus stunting. Salah satu langkahnya adalah melalui kolaborasi pentahelix dan rembug stunting. Kota Bandung menjadi kota yang paling mampu menurunkan angka stunting di Jawa Barat.
Dari 26 persen menjadi 19 persen. Namun, angka itu masih jauh dari target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni 14 persen.
Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna menjelaskan, penanganan stunting menjadi fokus dalam rencana pembangunan daerah (RPD) pada Perwal nomor 14 tahun 2023 tentang RPD. Ia optimistis target yang dicanangkan pemerintah pusat bisa terealisasi jika merujuk kinerja yang sudah dilaksanakan Pemkot Bandung di tahun 2022.
-
Bagaimana Pemkot Bandung menurunkan angka stunting? Pemerintah Kota Bandung sudah menuangkannya dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026 antara lain: menurunkan angka kematian Ibu, menurunkan angka kematian bayi, menurunkan prevalensi stunting, menurukan angka kejadian penyakit, serta meningkatkan indeks kepuasan masyarakat.
-
Bagaimana cara penurunan stunting di Bandung? Penanganan stunting sudah bagus, kesadaran dari ibu rumah tangga ada usaha bekerja sama dengan posyandu ketika diarahkan supaya stunting bisa diatasi,' ujarnya Melalui berbagai program stunting berhasil ditekan dari sebelumnya berada di angka 26,4 persen turun sampai 7 persen menjadi 19,4 persen pada tahun 2022.
-
Bagaimana Bandung turunkan angka stunting? Bersamaan dengan itu, Pusat Pelayanan Pemberdayaan Perempuan (Puspel PP) Kelurahan meluncurkan program BUAS (Bantuan Untuk Anak Stunting).Program ini merupakan implementasi program Buruan Sae sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat.
-
Apa program Bandung untuk stunting? Program ini merupakan implementasi program Buruan Sae sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Pada panen perdananya ini, sebanyak 25 penerima manfaat hadir secara simbolis. Jumlah tersebut belum termasuk penerima manfaat yang tidak.
-
Kenapa Bandung turunkan angka stunting? Diketahui, angka prevalensi stunting di Kota Bandung semakin turun tiap tahunnya. Per 7 Februari 2023, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bandung menyampaikan, prevalensi stunting di Kota Bandung di tahun 2022 turun 7 persen dibandingkan sebelumnya.
-
Dimana program Bandung untuk stunting? Kelompok Tani Perkotaan Mandiri (KPM) RW 03 Kelurahan Cibangkong sukses memanen komoditas pangan melalui program Pemerintah Kota bernama Buruan Sae.
"Selama seluruh stakeholder bisa terintegrasi, kontribusi untuk menurunkan angka stunting. Dari level kepemimpinan kota, kecamatan, sampai kelurahan bisa bersatu padu dengan kader yang ada di wilayah," ucapnya.
merdeka.com
Ia memaparkan, dari hasil analisis situasi yang ada di Kota Bandung, tak hanya Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) yang berperan dalam menurunkan angka stunting. Dinas lain seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan (Disdik) memiliki peran penting juga.
"Perlakuan terhadap remaja baru 73,71 persen, terutama penerima layanan status anemia. Lalu, para bayi yang dapat ASI eksklusif, ibunya harus bisa benar-benar sehat, sehingga ASI itu memiliki kandungan yang optimal sehingga bayi bisa tumbuh dengan ideal,” jelasnya.
Selain itu, masyarakat sekitar pun harus ikut berperan untuk membantu keluarga berisiko stunting. Kepedulian dari masyarakat yang berkemampuan memberikan dukungan makanan tambahan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Faktor lainnya, keluarga berisiko yang berada di kawasan kumuh masih butuh banyak perbaikan, air bersih, ventilasi, jarak antar rumah, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)," katanya.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar sosialisasi aplikasi e-penting harus dimasifkan kembali ke masyarakat. Agar data balita di Kota Bandung pada tiap wilayah bisa dilihat secara real time.
"E-penting adalah pintu awal. Terus kita lakukan update sehingga bisa terlihat progresnya. Dari sana kita bisa cek mana anak yang harus difokuskan untuk penanganan stunting mana yang sudah bagus. Ini bekerja real time," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Stunting Kota Bandung, Dewi Kaniasari memaparkan, dengan adanya kegiatan Rembug Stunting, hasil analisis situasi dan rancangan kegiatan intervensi penurunan stunting kabupaten atau kota yang terintegrasi bisa didiskusikan bersama seluruh stakeholder di Kota Bandung.
"Kegiatan ini dalam rangka mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana intervensi penurunan stunting yang terintegrasi," tutur Dewi.
Salah satu wilayah yang berhasil menurunkan angka stunting dengan signifikan yakni Kecamatan Andir. Menurut Camat Andir, Budi Rahmat Taufik, penurunan stunting sangat dipengaruhi oleh masyarakat.
Pada tahun 2021, jumlah balita yang ditimbang di Andir mencapai 90 persen. Kemudian, pada tahun 2022 sebanyak 90,57 persen. Lalu tahun 2023 sebanyak 94,96 persen. Upaya yang telah dilakukan pihaknya antara lain, menggali potensi pentahelix di wilayah. Setiap kelurahan di Kecamatan Andir menganggarkan 10-15 persen dana untuk stunting.
Selain itu, edukasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terus digalakkan hingga pemberian bantuan makanan tambahan secara rutin dianggarkan kelurahan juga melalui dana CSR.
"Berkat kolaborasi pentahelix, sebanyak 100 orang stunting telah didanai Lanud Husein Sastranegara dan Angkasa Pura," bebernya.
Ia menyebutkan, data stunting di Kecamatan Andir pada Februari 2021 mencapai sebanyak 222 kasus. Lalu, tahun 2022 mencapai 112 kasus. Kemudian, tahun 2023 menurun ke angka 104 kasus.