Jumlah Anak Stunting di Situbondo Terendah Ketiga di Indonesia, Ini 4 Fakta di Baliknya
Desa punya peran besar untuk mencegah karena stunting tidak hanya disebabkan oleh kemiskinan.
Desa punya peran besar untuk mencegah karena stunting tidak hanya disebabkan oleh kemiskinan.
Jumlah Anak Stunting di Situbondo Terendah Ketiga di Indonesia, Ini 4 Fakta di Baliknya
Jumlah anak stunting di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, terendah ketiga di Indonesia. Data ini merujuk pada hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023.
Stunting dalam Angka
Pada tahun 2022 jumlah anak stunting di Situbondo berada pada angka 30,9 persen. Selanjutnya, berdasarkan SKI 2023, prevalensi stunting mampu ditekan hingga 4,1 persen.
Padahal target pemerintah pusat untuk menurunkan angka stunting pada tahun 2024 yakni 14 persen. Artinya, Kabupaten Situbondo mampu menurunkan angka stunting jauh melebihi target pemerintah pusat.
Peran Desa
Koordinator Pengawasan Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah BPKP Perwakilan Jawa Timur Teguh Harjanto menegaskan, pemerintahan desa berkontribusi menurunkan stunting dan kemiskinan melalui Dana Desa (DD) yang dikucurkan pemerintah pusat.
Data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Situbondo menyebutkan kabupaten ini telah menerima penyaluran Dana Desa dari pemerintah pusat sekitar Rp89 miliar dan sudah terealisasi sekitar 50 persen."Stunting maupun kemiskinan adalah problem bersama, tidak mungkin hanya ditangani oleh pemerintah pusat, tapi juga pemerintah daerah hingga pemerintahan desa," ujar Koordinator Pengawasan Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah BPKP Perwakilan Jawa Timur Teguh Harjanto, dikutip dari Liputan6.com, Selasa (9/7/2024).
Kunci Keberhasilan
Mengutip situs Ejournal Unitomo Surabaya, Pemkab Situbondo berhasil mengimplementasikan
kebijakan penanggulangan stunting dengan bersinergi bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan seluruh elemen masyarakat.
Sinergi tersebut jadi kunci penurunan angka prevalensi stunting dari tahun 2022 ke tahun
2023. Pada tahun 2024, Pemkab Situbondo mengubah sasaran kebijakan stunting di mana ada tiga desa yang menjadi sasaran utama program ini, yakni Desa Kilensari,
Paowan dan Kotaka.
Kebijakan penanggulangan
stunting dilaksanakan menggunakan pendekatan penyebab. Adapun penyebab stunting ini bukan hanya
kemiskinan.
Pemerintah setempat juga
menggalakan penyuluhan dan parenting terkait bahaya stunting. Selain itu, pemerintah juga melakukan penyadaran pada seluruh masyarakat terkait
pentingnya asupan gizi bagi tumbuh kembang anak agar terhindar dari stunting.
Penghargaan
Pemkab Situbondo mendapatkan penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) karena berhasil menurunkan angka stunting.