Peringati Hardiknas, PUPR Rehabilitasi 10.000 Gedung Sekolah Seluruh Indonesia
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan rehabilitasi dan renovasi sekolah, madrasah, hingga perguruan tinggi sebanyak 10.000 unit. Hal ini bertujuan agar para siswa di seluruh Tanah Air dapat menuntut ilmu dengan baik pasca berakhirnya pandemi covid-19.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) menjadi momentum pembangunan dan kemajuan pendidikan di Indonesia. Bahkan, Pemerintah memprioritaskan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai salah satu dari lima program prioritas Pemerintah lima tahun ke depan.
Mendukung program tersebut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan rehabilitasi dan renovasi sekolah, madrasah, hingga perguruan tinggi sebanyak 10.000 unit. Hal ini bertujuan agar para siswa di seluruh Tanah Air dapat menuntut ilmu dengan baik pasca berakhirnya pandemi covid-19.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Apa makna dari peringatan Hari Pendidikan Nasional? Dalam rangka Hari Pendidikan Nasional ini, mari kita sematkan pesan inspiratif yang dapat memotivasi seluruh elemen masyarakat untuk lebih menghargai dan memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Karena melalui pendidikan, kita menanam benih-benih masa depan yang lebih cerah bagi generasi penerus bangsa.
-
Kapan Kementerian PUPR menyelesaikan sebagian besar proyek strategis nasional? Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga Juli 2023 telah merampungkan 87 Proyek Strategis Nasional (PSN) atau 70 persen dari target 125 PSN.
-
Kapan Hari Pendidikan Nasional dirayakan? Bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional setiap tanggal 2 Mei.
-
Kapan Hari Pendidikan Nasional diperingati? Hari Pendidikan Nasional, yang diperingati setiap tanggal 2 Mei, bukan sekadar momen untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara dan para pahlawan pendidikan lainnya, melainkan juga kesempatan untuk membangkitkan semangat belajar dan mengajar yang berkelanjutan.
"Mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Kementerian PUPR mendapat tugas tambahan untuk melakukan percepatan pembangunan dan rehabilitasi sebanyak 10.000 sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia pada 2019-2024," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melalui siaran pers, Minggu (3/5).
Basuki mengatakan, standar pekerjaan rehabilitasi dan renovasi sekolah di seluruh wilayah Indonesia akan dilengkapi fasilitas olahraga, penyediaan air bersih dan sanitasi yang baik termasuk tempat cuci tangan, penataan lansekap atau taman sekolah, dan bangunan tahan gempa.
"Standar bangunan dan kelengkapannya agar bisa diterapkan di sekolah-sekolah lain. Manfaatkan fasilitas yang sudah dibangun. Generasi mendatang harus lebih pintar karena fasilitasnya lebih baik," lanjut Menteri Basuki.
Pada Tahun Anggaran 2019 Kementerian PUPR melalui Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar (Pusat PSPPOP), Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya telah melakukan rehabilitasi sebanyak 1.467 sekolah dari jenjang SD sampai SMU dan 144 madrasah Ibtidaiyah hingga Aliyah). Standar pekerjaan rehabilitasi dan renovasi sekolah tersebut dilengkapi fasilitas lapangan olahraga, toilet yang baik termasuk tempat cuci tangan serta penataan lansekap (taman).
Dia berharap proses pembangunan fasilitas pendidikan ini membuat para pelajar dapat belajar dengan nyaman ketika kembali ke sekolah setelah pandemi ini berakhir. Peningkatan kualitas bangunan sekolah yang dilakukan Kementerian PUPR sejalan dengan tema Hardiknas yakni Belajar dari covid-19.
Sementara itu, Kepala Sekolah MIN 12 Bandar Lampung, Munashiroh mengatakan, sebelum dilakukan rehabilitasi oleh Kementerian PUPR, kondisi sekolahnya selalu banjir ketika turun hujan di wilayahnya.
"Rasanya kembali ke rumah baru. Anak-anak menjadi semangat. Kelasnya baru, catnya bagus, plafonnya baru. Kemudian juga lantainya bagus, halamannya juga diganti semua, sehingga kami sekarang nyaman belajar. Walaupun hujan lebat kami juga tidak buru-buru pulang karena memang sudah tidak banjir lagi," kata Munashiroh.
Ucapan terima kasih juga disampaikan Dian Rinova, Siswa Kelas V MIN 11 Bandar Lampung. Menurutnya fasilitas yang sudah dibangun Kementerian PUPR membuatnya lebih senang dan nyaman belajar. "Dulu kalau musim hujan kalau sekolah was-was takut atapnya roboh. Sekarang sudah bagus, jadi nyaman belajar," terangnya.
(mdk/azz)