Perizinan berbelit buat ratusan industri jamu gulung tikar
Akibat regulasi yang diterapkan tersebut, pihaknya khawatir dampak yang terjadi tidak hanya pelaku usaha jamu yang gulung tikar, namun memburuknya perekonomian masyarakat kecil di tengah lesunya ekonomi Indonesia belakangan ini.
Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional atau GP Jamu Indonesia memprotes pemberlakuan regulasi kepengurusan perizinan oleh Kementerian Kesehatan. Sebab, pengurusan izin industri jamu disamakan dengan farmasi.
"Penyamaan regulasi serta birokrasi itu cukup memberatkan bagi pengusaha jamu tradisional," ujar Ketua Umum GP Jamu Indonesia, Dwi Ranny Pertiwi Zarman di Bekasi, Rabu (7/12).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Apa yang mendorong pertumbuhan pesat industri game di Indonesia? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
Dia mengatakan, dampak dari sulitnya kepengurusan perizinan tersebut membuat ratusan industri jamu kecil harus gulung tikar. Sebab, biaya yang harus dikeluarkan lebih tinggi ketimbang pendapatan mereka.
"Biaya yang dikeluarkan untuk mengikuti regulasi pemerintah menjadi masalah pokok bagi pengusaha jamu kecil," katanya.
Akibat regulasi yang diterapkan tersebut, pihaknya khawatir dampak yang terjadi tidak hanya pelaku usaha jamu yang gulung tikar, namun memburuknya perekonomian masyarakat kecil di tengah lesunya ekonomi Indonesia belakangan ini.
"Sebetulnya, kami sebagai pelaku industri jamu tidak keberatan jika pemerintah memberlakukan regulasi, tapi harus ada klasifikasi terhadap pelaku usahanya," kata Ranny.
Dia meminta agar pemerintah tak menyamaratakan proses regulasi. Soalnya, tiap-tiap pelaku usaha memiliki kemampuan modal yang berbeda. Ranny mencontohkan, beberapa kasus yang melibatkan industri jamu kerap terkendala dalam urusan birokrasi.
"Segala kepengurusan untuk industri jamu masih harus melalui kebijakan pusat. Padahal, banyak sekali pelaku usaha jamu berasal dari daerah di luar Jakarta, untuk ke Jakarta membutuhkan biaya cukup besar," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, industri jamu sulit bersaing dengan jamu tradisional dari luar negeri. Sebab, biaya ekspor lebih mahal mencapai Rp 30 juta ketimbang biaya impor yang hanya Rp 5 juta.
"Saya sudah menyampaikan hal ini DPR RI, dan mendapatkan tanggapan positif. Kami berharap pemerintah memberikan perhatian khusus bagi kami pelaku industri jamu," pungkasnya.
Baca juga:
Ini penyebab industri tekstil RI kalah dari Vietnam dan Bangladesh
Jokowi: Industri tekstil Indonesia kalah dari Vietnam dan Bangladesh
Presiden Jokowi janji blusukan ke pusat industri genjot daya saing
Kemenperin: Potensi industri kosmetik Indonesia capai Rp 100 T
IOI tingkatkan kapasitas SDM dan kembangkan kendaraan pedesaan
Lima menteri sepakat kerjasama industri dan SMK
Pemerintah revitalisasi pendidikan untuk siapkan SDM berkualitas